Soal Pemotongan Anggaran Kementerian & Lembaga, CT Beri Wejangan Ini

Menko Perekonomian periode 2014, Chairul Tanjung; Menko Perekonomian periode 2015-2019, Darmin Nasution ; Menko Perekonomian periode 2001-2004, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti; Menko Perekonomian periode sekarang Airlangga Hartarto; Menko Perekonomian periode 2008 Sri Mulyani; dan Menko Perekonomian 2004-2005 Aburizal Bakri saat hadir diacara Dialog Ekonomi HUT ke 58 Kemenko Perekonomian di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa, (27/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Founder CT Corp Chairul Tanjung menyarankan untuk pemerintah dapat memberikan sosialisasi terkait kebijakan efisiensi anggaran. Seperti yang diketahui, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tengah menerapkan efisiensi belanja anggaran pada tahun ini. Belanja kementerian atau lembaga (K/L) telah ia tetapkan harus dipangkas senilai Rp 256,1 triliun dari pagu Rp 1.160,1 triliun.

Ia pun menjelaskan biasanya, saat transisi pemerintahan anggaran yang digunakan adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan atau APBN-P. Kendati demikian, perubahan anggaran ini tidak dilakukan dalam transisi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Saya berharap ada APBN-P sehingga ada arahan. Tapi ini tidak ada perubahan ini adalah hal yang sudah dilakukan tentu komunikasi antara DPR, Pemerintah kepada pasar harus lebih jelas karena banyak pertanyaan,” ujar Chairul Tanjung dalam acara Dalam acara Outlook Ekonomi DPR, di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

CT pun menyoroti dalam Instruksi Presiden RI No 1 Tahun 2025 pemotongan anggaran besar-besaran yang dilakukan terhadap banyak kementerian. Ia menyebut bahwa hanya Kementerian Pertahanan dan Kepolisian yang anggarannya tidak banyak terpotong. Sementara Kementerian Pekerjaan Umum mengalami pemotongan terbesar dan Kementerian Sosial (Kemensos) mengalami pemotongan paling kecil.

Menurutnya, tanpa komunikasi yang baik kepada publik, langkah ini dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian di kalangan masyarakat dan investor.

“Saya harap pemerintah lebih aktif memberikan sosialisasi terhadap perubahan-perubahan ini kalo tidak pasar bingung. APBN memberikan penekanan kalo investor tidak yakin mereka akan berhenti investasi,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*