Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung buka-bukaan mengenai kondisi terkini sektor minyak di Indonesia. Di mana, produksi minyak siap jual atau lifting dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Menurut Yuliot, produksi minyak dalam negeri saat ini terus mengalami penurunan signifikan. Hal ini cukup berbeda apabila dibandingkan beberapa tahun lalu, ketika Indonesia mampu memproduksi minyak hingga 1,5 juta barel per hari (bph) dengan konsumsi minyak di level 600 ribu bph.
“Sementara ini keadaannya sudah berbalik. Kita kebutuhan per hari sekitar 1,5 juta barel sementara tingkat produksi di dalam negeri sekitar 600 ribu barel kita harus impor minyak dari berbagai negara sekitar 900 ribu barel per hari,” kata dia dalam peresmian 14 Penyalur BBM Satu Harga untuk klaster Maluku di Ternate Maluku Utara, Rabu (30/10/2024).
Oleh sebab itu, guna mengurangi ketergantungan pada impor minyak mentah dan BBM, pemerintah akan mendorong diversifikasi energi dengan mengembangkan energi baru dan terbarukan, termasuk biofuel dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Untuk energi baru dan terbarukan ini, sumbernya itu bisa berasal dari bahan bakar nabati. Kemudian juga bisa berasal dari pengembangan teknologi diantaranya itu adalah kendaraan listrik dimana kalau untuk ekosistem kendaraan listrik, bahan bakunya untuk di Maluku Utara sangat tersedia,” ujarnya.