Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau masih berada di zona hijau pada perdagangan sesi I Jumat (16/8/2024), setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan Pidato Kenegaraan di Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.
Per pukul 11:06 WIB, IHSG menguat 0,54% ke posisi 7.449,15. IHSG masih berada di level psikologis 7.400 pada sesi I hari ini.
Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 3,9 triliun dengan volume transaksi mencapai 8,4 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 518.288 kali.
IHSG cenderung kembali menguat, setelah Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR-DPR RI di Gedung MPR/DPR, Jakarta.
Pada pidato kenegaraan kali ini juga menjadi pidato terakhir Jokowi sebagai presiden Indonesia selama dua periode atau sepuluh tahun.
“Hari ini, 16 Agustus 2024, di momen terakhir saya dan Prof K.H. Ma’ruf Amin berdiri di sini, izinkan kami menyampaikan terima kasih yang tulus,” kata Jokowi dalam pidato di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI 2024, Jumat (16/8/2024).
Jokowi juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak. Ia mengatakan, selama 10 tahun masa pemerintahannya, seluruh masyarakat mampu bersatu untuk membangun bangsa.
“Kepada seluruh rakyat Indonesia di manapun berada, yang selama 10 tahun ini telah dengan kuat bersama-sama melintasi tantangan demi tantangan, menapaki langkah demi langkah, dan menghadapi terjadinya perubahan demi perubahan, sehingga kita sebagai sebuah bangsa yang besar bisa sampai pada titik ini,” ujarnya.
Ia menganggap, selama masa kepemimpinannya hingga tahun terakhir ini, Indonesia telah mampu mencapai titik yang bisa menjadi titik lontar untuk menggapai kemajuan bersama di masa yang akan datang.
“Alhamdulillah, selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesiasentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar,” kata Jokowi.
Di lain sisi, IHSG bakal dipengaruhi banyak sentimen internal. Selain dari pidato kenegaraan Presiden Jokowi, juga akan dipengaruhi oleh pembacaan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan.
RAPBN ini menjadi istimewa karena akan dijalankan oleh pemerintahan baru yang dipimpin oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Pidato Nota Keuangan juga dinilai sangat penting karena RAPBN 2025 akan menjadi APBN pertama pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Masyarakat, pelaku usaha, dan investor akhirnya akan mengetahui arah kebijakan Prabowo-Gibran, mulai dari belanja hingga pendapatan negara.
RAPBN 2025 diharapkan bisa menggambarkan arah kebijakan penerimaan negara baik dari perpajakan atau non-perpajakan era Prabowo.
Menarik ditunggu apakah Prabowo sudah mengisyaratkan pembentukan Badan Penerimaan Negara. RAPBN 2025 juga diharapkan menggambarkan fokus belanja pemerintah ke depan, termasuk soal belanja infrastruktur, kesehatan, hingga makan bergizi gratis.