
Presiden AS Donald Trump menunda penetapan tarif ‘balas dendam’ hingga 90 hari ke depan di banyak negara, kecuali China.
Hal ini mendorong kenaikan saham raksasa teknologi AS, termasuk Apple yang meroket 15% pada Rabu (9/4) waktu setempat.
Meski China merupakan salah satu negara lini produksi perangkat Apple, tetapi ada banyak negara lain yang merupakan mitra produsen raksasa Cupertino tersebut. Misalnya Vietnam, India, dan Thailand.
Penundaan tarif Trump membawa angin segar bagi Apple dan menurunkan kekhawatiran masyarakat terkait harga produk-produk Apple yang bakal melambung tinggi.
Kenaikan saham Apple hingga 15% menambah kapitalisasi pasar perusahaan senilai US$400 miliar. Namun, nilai perusahaan masih di bawah US$3 triliun, atau belum mencapai nilai sebelum huru-hara tarif beredar.
Apple kembali menduduki posisi pertama sebagai perusahaan paling bernilai di dunia dengan kapitalisasi pasar US$2.987 triliun. Sementara itu, Microsoft bergeser ke posisi kedua dengan kapitalisasi pasar US$2.902 triliun.
Peningkatan saham 15% dalam sehari merupakan rekor baru sebagai hari perdagangan terbaik Apple sejak Januari 1998 ketika perusahaan masih dipimpin Steve Jobs.
Apple merupakan salah satu perusahaan teknologi AS yang paling terdampak dengan kebijakan tarif resiprokal Trump. Sebelum Rabu kemarin, Apple mencatat penurunan saham signifikan selama 4 hari berturut-turut.
Kebanyakan iPhone dan produk hardware Apple lainnya memang diproduksi di China. Faktanya, Trump tetap memberlakukan tarif di China sebesar 125% pada Rabu kemarin, naik dari ketentuan sebelumnya 54%.
China balas dendam dengan memasang tarif 84% atas barang-barang impor AS pada pekan ini. Perang dagang China dan AS yang makin sengit bisa jadi tetap berdampak buruk bagi Apple dalam jangka panjang.
Kendati demikian, Apple sejak beberapa tahun lalu sudah mulai gencar melakukan diversifikasi lini produksi di luar China.
Tarif Trump untuk Vietnam yang merupakan salah satu negara lini produksi Apple diturunkan dari 46% menjadi 10%. India juga turun dari 26% menjadi 10%.