
PT PLN (Persero) mengungkapkan perusahaan berhasil menurunkan frekuensi gangguan listrik di seluruh Indonesia menjadi 3,23 kali per pelanggan dari sebelumnya 4,27 kali per pelanggan per tahun.
Adapun, PLN mencatat sepanjang tahun 2024 lalu durasi gangguan kelistrikan hanya 18 menit per pelanggan per tahun.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyebutkan bahwa listrik merupakan salah satu pondasi perekonomian nasional. Dia mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas layanan demi memastikan listrik tetap andal bagi seluruh masyarakat Indonesia.
“Indonesia sebagai negara kepulauan yang begitu luas, memastikan keandalan listrik hingga ke pelosok negeri menjadi tantangan besar. Namun, PLN berhasil mengurangi durasi dan frekuensi gangguan secara signifikan. Pencapaian luar biasa ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam menghadirkan layanan terbaik bagi pelanggan serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi, Jumat (14/2/2025).
Berdasarkan catatan PLN, rata-rata durasi gangguan listrik per pelanggan dalam setahun, diukur melalui System Average Interruption Duration Index (SAIDI), yang berhasil turun sebesar 5,29%. SAIDI turun dari 338,13 menit per pelanggan pada 2023 menjadi 320,24 menit per pelanggan pada 2024.
Selain menurunkan durasi gangguan, PLN juga berhasil menurunkan frekuensi gangguan yang dialami pelanggan sebesar 24,32% yang diukur oleh System Average Interruption Frequency Index (SAIFI). Rata-rata frekuensi gangguan listrik per pelanggan, turun dari 4,27 kali per pelanggan pada 2023 menjadi 3,23 kali per pelanggan pada 2024.
Lebih lanjut, Darmawan juga mengungkapkan pihaknya terus melakukan transformasi melalui digitalisasi mulai dari pembangkit, transmisi, distribusi, hingga pelayanan pelanggan. Dia menilai, dengan digitalisasi tersebut gangguan listrik bisa dipetakan lebih akurat, dan pelayanan untuk pelanggan menjadi lebih cepat serta terpantau realtime.
“Keberhasilan ini merupakan hasil dari penerapan berbagai strategi, termasuk digitalisasi di semua lini ketenagalistrikan. Lewat inisiatif ini kami Alhamdulillah mampu menjaga pasokan listrik tetap stabil dan andal bagi masyarakat,” tambahnya.
Salah satu wujud inovasi digital yang sukses dilakukan PLN, lanjut Darmawan, adalah melalui aplikasi PLN Mobile. Melalui aplikasi tersebut, pelanggan dapat terhubung langsung dengan petugas PLN untuk layanan pelaporan gangguan.
Aplikasi PLN Mobile juga terhubung dengan Virtual Command Center (VCC) dan Pelayanan Teknik (Yantek) Mobile, sehingga penanganan gangguan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien.
“Lima tahun lalu, keluhan terkait keterlambatan penanganan masalah listrik cukup sering kami terima. Kini, dengan PLN Mobile, pelanggan dapat melaporkan gangguan secara langsung, dan petugas kami di lapangan dapat merespons lebih cepat melalui sistem yang terintegrasi,” jelas Darmawan.
Pelanggan Akui Layanan PLN Baik
Tabroni, salah satu pelaku usaha peternakan ayam di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menyebutkan, bahwa pasokan listrik sangat penting untuk menjaga keberlangsungan usahanya.
“Alhamdulillah selama 2024 kami jarang sekali mengalami gangguan listrik. Salah satu kunci keberhasilan bisnis di bidang ini adalah bagaimana kita dapat menjaga listrik tetap menyala untuk beragam keperluan seperti pompa air, pakan otomatis, blower, heater untuk mengatur suhu kandang, hingga cooling pad yang akan berpengaruh terhadap kualitas produksi telur,” ujar Tabroni.
Sementara itu, Sardi, pemilik tambak udang vaname di Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, juga menyatakan bahwa usahanya sangat bergantung pada keandalan pasokan listrik. Sebelum menggunakan listrik PLN, ia mengaku sempat mengalami gagal panen sebanyak dua kali akibat tegangan yang kurang stabil.
“Hadirnya listrik yang andal dari PLN dapat mengoptimalkan semua peralatan yang ada, seperti kincir dan penerangan yang dinyalakan malam hari untuk menjaga kualitas udang. Saat ini layanan PLN semakin baik, begitu ada kendala langsung direspon secara cepat,” kata Sardi.