Istri pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh muncul dalam sebuah video. Ia mengucapkan selamat tinggal kepada suaminya, yang tewas dibunuh dalam suatu serangan, di Teheran, Iran.
Mengutip The Palestine Chronicle, yang juga dimuat CNN International, Hajja Umm al-Abed, mengatakan selamat jalan ke jenazah suaminya tersebut seraya menyebut kata-kata sendu. Cuplikan itu sendiri didapat kedua media dari sebuah siaran di akun putri Haniyeh, Sarah Haniyeh.
“Salam untuk semua martir Gaza, kekasihku,” katanya dikutip Jumat (2/8/2024).
“Kekasihku di dunia ini dan akhirat,” tambahnya.
Kepala biro politik Hamas itu tewas dibunuh dini hari Rabu. Jenazah mendiang Perdana Menteri (PM) Palestina itu tiba pada Kamis malam di Doha, Qatar untuk persiapan pemakamannya Jumat, di hadapan publik dan pejabat.
Doa pemakaman untuk almarhum akan diadakan setelah salat Jumat di Masjid Imam Mohamed bin Abdul Wahab di Doha. Ia kemudian dimakamkan di makam imam pendiri di Lusail.
Sebelumnya, putra sulung Haniyeh dipercaya telah mengeluarkan video menyentuh hati mengenang ayahnya. Menurutnya nyawa ayahnya tak lebih berharga daripada nyawa ribuan warga Palestina yang dibantai Israel di Gaza.
“Darah ayah saya tidak lebih berharga dari darah anak-anak Gaza atau para lelaki di sana, dan air mata kami tidak lebih berharga dari air mata para ibu dan anak-anak para syuhada,” ujar Abdel Salam Haniyeh dimuat Middle East Monitor (MEMO).
“Kami katakan kepada penjajah, tidak peduli berapa banyak yang kalian bunuh,kalian tidak akan bisa menghentikan rakyat Palestina. Setiap upaya pembunuhan terhadap para pemimpin akan menghidupkan kembali revolusi baru bagi rakyat kami dan dunia Islam,” ujarnya.
Menantu perempuan Haniyeh, Inas Haniya juga merilis video. Ia mengatakan bagaimana putri-putrinya yang sebelumnya terbunuh dalam serangan Israel di Gaza kini akan bersatu dengan kakeknya yang sangat mereka rindu.
Pastor Ramallah Turut Berduka
Sementara itu, Kepala Katolik Yunani Melkite di Ramallah mengatakan berkabung atas meninggalnya Ismail Haniyeh. Ia mengatakan bahwa dia menganggap nasib Haniyeh adalah “nasib siapa pun yang setia kepada bangsanya”.
“Darah murni para martir membangun tanah air,” katanya.
“Kami menyampaikan belasungkawa untuk almarhum syuhada kami Ismail Haniyeh, rahmat dan keabadian untuk semua syuhada kami,” tambahnya.
“Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk rakyat kami di mana-mana agar diberi kesabaran, penghiburan dan ketabahan sehingga kami dapat melanjutkan perjalanan kami dan melihat harapan yang kami inginkan menjadi kenyataan.”