PHK Pabrik Tekstil Berlanjut! 700-an Pekerja Tumbang

Foto: Ratusan buruh tekstil melakukan longmarch dari IRTI menuju Patung Kuda Jakarta, Kamis (27/6/2024). Massa yang tergabung dalam aliansi IKM & Pekerja Tekstil Indonesia menuntut tanggung jawab atas badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang marak belakangan ini. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di pabrik tekstil ternyata masih berlanjut. Kali ini, melanda 4 pabrik tekstil di Jawa Tengah. Dan 1 lagi pabrik di Bandung dikabarkan bersiap memangkas jumlah pekerjanya. 

“4 perusahaan telah melakukan PHK pada bulan Juni hingga awal Juli kemarin. Sekitar 700 orang. Lalu 1 perusahaan yang lokasinya di Jalan M Toha Bandung, juga bersiap memangkas 500 orang pekerja di bulan Agustus nanti,” kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (29/7/2024). 

“Total ada 5 pabrik yang PHK. Semua itu pekerja anggota KSPN. Yang di Jalan M Toha itu termasuk perusahaan skala besar. Karena total pekerjanya itu 2.500-an orang. Untuk pabrik kain, pekerja segini sudah skala besar,” ungkapnya.

Dia memaparkan, 3 dari 4 perusahaan di Jawa Tengah yang telah melakukan PHK berlokasi di Karanganyar. Dua dari 3 perusahaan tersebut merupakan 1 grup, masing-masing memangkas sekitar 200 dan 100 orang pekerjanya. Sedangkan satu perusahaan lain memangkas 50-an orang pekerjanya.

Sementara 1 perusahaan lain di Jawa Tengah tersebut berlokasi di kota Semarang, dengan jumlah karyawan yang di-PHK sekitar 350 orang. 

“Pabrik yang melakukan PHK itu memproduksi kain, dengan pasar ekspor dan lokal,” kata Ristadi. 

Saat ini, ujarnya, proses untuk penyelesaian hak pekerja, termasuk pesangon masih dalam proses. 

Dengan ini, jumlah pekerja tekstil yang jadi korban PHK sejak awal tahun 2024 bertambah menjadi 14.500 orang per Juli 2024. Dan bakal menjadi 15.000 orang dengan PHK oleh pabrik tekstil di Jalan M Toha, Bandung yang direncanakan pada Agustus nanti. 

Angka ini hanya mencakup data PHK di pabrik anggota KSPN bekerja. 

“Tsunami” PHK Pabrik Tekstil Sudah Menahun

Sebelumnya, Ristadi mengatakan, PHK di pabrik-pabrik TPT tersebut awalnya sebagai langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Namun, beberapa diantaranya tetap tak bisa bertahan meski telah melakukan PHK.

Akibatnya, kata Ristadi, pabrik tersebut tutup. Hingga menambah daftar karyawan yang harus kehilangan pekerjaannya.

“Sebetulnya kami ada data 36 perusahaan tekstil menengah besar yang tutup dan 31 pabrik lainnya melakukan PHK karena efisiensi. Ini data kami kumpulkan sejak tahun 2019. Dan ini baru hanya pabrik yang tempat anggota kami bekerja. Belum termasuk data pemerintah dan Apindo,” kata Ristadi kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/6/2024).

“Lokasinya pabrik-pabrik tersebut ada di pusat-pusat industri TPT. Ada di Jawa khususnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Mulai dari Kabupaten Serang, Tangerang, Bandung, Semarang, Sukoharjo, Karanganyar, Pekalongan, dan daerah lainnya,” ujar Ristadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*