Kemkomdigi siap koordinasikan fitur “LIVE” untuk UMKM dengan TikTok

Kemkomdigi siap koordinasikan fitur "LIVE" untuk UMKM dengan TikTok

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyatakan pihaknya siap mengkoordinasikan dengan TikTok terkait dengan permintaan diaktifkannya kembali fitur “LIVE” untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang telah terbiasa memanfaatkan fitur tersebut.

Nezar mengatakan pemerintah memahami keresahan para pelaku UMKM yang kini sudah terbiasa berjualan secara digital dan merasa kesulitan tanpa adanya fitur “LIVE” dari TikTok setelah dinonaktifkan selama tiga hari terakhir imbas temuan konten provokatif terkait aksi demonstrasi sepekan belakangan.

“Kita akan coba bangun komunikasi dan kita juga memahami bahwa ada dampak terhadap UMKM dan kegiatan-kegiatan masyarakat yang menggunakan fitur LIVE,” kata Nezar saat ditemui wartawan di DPR RI, Selasa.

Dinonaktifkannya fitur “LIVE” atau siaran langsung oleh TikTok di Indonesia telah terjadi sejak Sabtu (30/8) malam dan dilakukan secara sukarela oleh platform. Pasalnya fitur ini banyak digunakan pengguna untuk menayangkan kondisi demo dan aksi massa dalam satu pekan terakhir.

Langkah sukarela ini diambil TikTok sebagai bagian dari pengamanan tambahan untuk memastikan platformnya tetap menjadi ruang digital yang aman bagi pengguna.

Sementara itu, Wamenkomdigi Nezar menambahkan langkah penangguhan fitur “LIVE” diambil TikTok karena ternyata ditemukan konten terkait demonstrasi yang bersifat provokatif dan tidak sejalan dengan panduan komunitas platform.

Meski begitu ternyata hal ini tidak hanya berdampak bagi pengguna umum, dinonaktifkannya fitur ini juga berdampak bagi para pelaku UMKM yang telah terbiasa berjualan secara daring dan tak sedikit kini yang khawatir terkait dengan aktivitas penjualan dan pendapatan mereka.

Nezar mengatakan keputusan mengaktifkan kembali fitur “LIVE” tersebut sepenuhnya merupakan keputusan dari TikTok yang saat ini terus memantau perkembangan terkait konten-konten bermuatan negatif di tengah maraknya penggunaan platform ini untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

Meski begitu, Nezar mengatakan pihaknya berupaya membangun koordinasi untuk menampung aspirasi UMKM. Dalam koordinasi itu Kemkomdigi akan membahas bagaimana agar fitur “LIVE” bisa dimanfaatkan bagi UMKM dengan aman dan tetap sejalan dengan panduan komunitas di tengah tingginya aktivitas digital masyarakat menyuarakan aspirasinya.

“Nanti kita coba kolaborasi, kita coba koordinasi dengan TikTok terkait dengan ini. Kita mencatat dan memahami semua keresahan yang muncul tentang matinya fitur ini,” katanya.

Sembari menunggu dilakukannya koordinasi lebih lanjut dengan platform terkait, Nezar mengajak para pelaku UMKM yang berjualan digital untuk bisa memanfaatkan fitur lainnya selain fitur “LIVE” yang ada di TikTok.

Menurutnya fitur-fitur lain untuk media promosi produk masih tersedia dan masih bisa dioptimalkan oleh pelaku usaha sehingga penjualan tetap bisa dilakukan dan perekonomian UMKM tetap dapat berjalan.

“Jangan lupa bahwa ada fitur-fitur lain juga di TikTok yang masih aktif. Jadi untuk kegiatan UMKM bisa juga menggunakan fitur-fitur yang selama ini juga dipakai untuk berjualan,” kata Nezar.

https://kingslot.it.com