Israel melayangkan protes kepada Kedutaan Besar Turki karena menurunkan bendera setengah tiang sebagai ungkapan duka terhadap kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.
“Negara Israel tidak akan menoleransi ungkapan duka cita untuk seorang pembunuh seperti Ismail Haniyeh,” kata Menteri Luar Negeri Israel Katz dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Minggu (4/8/2024).
Sebagaimana diketahui
Haniyeh terbunuh di Teheran saat menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Israel belum menyatakan tanggung jawab resmi atas kematiannya, namun Iran dan sekutunya termasuk Hamas dan Hizbullah menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut dan bersumpah akan membalas dendam.
Presiden Turki Tayyip Erdogan bahkan menyatakan hari Jumat 2 Agustus sebagai hari berkabung nasional untuk Haniyeh.
Hingga kini, penyebab kematian Haniyeh masih abu-abu. Haniyeh disebut tewas akibat bom yang telah diselundupkan di tempatnya menginap di Teheran, Iran, sejak beberapa bulan lalu.
Hal ini pertama kali diberitakan oleh The New York Times. Media tersebut mengatakan kematian Haniyeh dan bodyguard-nya disebabkan ledakan sebuah bom canggih yang dikendalikan dari jarak jauh.
Laporan tersebut mengutip seorang pejabat Amerika Serikat (AS) dan tujuh pejabat Timur Tengah, termasuk dua anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran.
Tak hanya itu. Juga disebutkan
para pejabat dari AS dan Timur Tengah yang mengatakan Israel berada di balik pembunuhan tersebut.
Terbaru, Garda Revolusi Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan, Haniyeh terbunuh oleh proyektil jarak pendek yang ditembakkan dari luar kediamannya.
Mereka juga bersumpah akan memberikan hukuman keras atas pembunuhannya, demikian dikutip dari Al Jazeera, Minggu (4/8/2024).
Sebelumnya, media pemerintah Iran dan Hamas juga sempat mengindikasikan Haniyeh terbunuh oleh roket yang ditembakkan dari luar gedung tempat ia menginap.
Di sisi lain, perkembangan perang di Gaza yang pecah sejak 7 Oktober 2023 lalu hingga kini telah “memakan” korban setidaknya 39.550 orang tewas dan 91.280 lainnya luka-luka. Diperkirakan 1.139 orang terbunuh di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.