Harga batu bara kembali melesat dalam lima hari beruntun menyentuh level tertinggi dan mempertahankan posisi tertinggi selama tiga bulan terakhir.
Melansir data Refinitiv, harga batu bara acuan ICE Newcastle kontrak September pada penutupan perdagangan Rabu (7/8/2024) menguat 0,27% menjadi US$ 147,90 per ton.
Artinya, harga batu bara sudah menguat lima hari beruntun dengan penguatan mencapai 6%. Harga penutupan kemarin juga menjadi yang tertinggi sejak 2 Mei 2024 atau lebih dari tiga bulan.
Pergerakan Harga Batu bara ICE Newscastle
Apresiasi harga batu bara dalam beberapa hari terakhir disinyalir berkat prospek permintaan batu bara yang meningkat jelang akhir tahun.
Melansir dari Mining,com, sebuah kelompok industri batubara utama di Tiongkok mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka memperkirakan impor batubara tahun ini akan mencapai setidaknya 500 juta metrik ton, melebihi rekor tertinggi sebelumnya dan perkiraan para pelaku pasar.
Analis Coal Transportation and Distribution Association (CCTD), Su Huipeng.
mengatakan “Impor batu bara pada tahun 2024 akan mencapai tingkat tersebut jika pengiriman terus tumbuh dengan pesat seperti yang terjadi sepanjang tahun ini”
Jumlah tersebut merupakan peningkatan sebesar 5% dari tahun lalu sebesar 474,42 juta ton, menurut data Biro Statistik Nasional China (NBS), yang merupakan rekor tertinggi.
Impor yang kuat diperkirakan akan berlanjut jelang akhir tahun meskipun permintaan batubara secara keseluruhan masih lemah.
Su Huipeng kembali melanjutkan, dalam enam bulan pertama tahun ini, konsumsi batubara komersial turun 1,4% menjadi 2,29 juta ton.
Meski begitu, produksi batu bara dalam China masih relatif rendah karena pemeriksaan keselamatan di wilayah pertambangan utama membatasi operasinya, Menurut, NBS China, produksi pada periode Januari-Juni adalah 2,27 miliar ton, turun 1,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, data terbaru menunjukkan bahwa impor batu bara lintas laut Tiongkok meningkat sebesar 11% secara tahunan (yoy) pada periode Januari-Juni 2024, sementara ekspor batu bara lintas laut Rusia menurun sebesar 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka-angka ini menyoroti pengetatan pasokan batubara di pasar selama beberapa bulan terakhir.