
Gubernur Banten Andra Soni menilai Lomba Kreasi Baris Berbaris (LKBB) dan Lomba Tata Upacara Bendera (LTUB) bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan sarana pembinaan jiwa kepemimpinan dan kedisiplinan pemuda dalam menjawab tantangan kebangsaan.
“Melalui kegiatan ini, kita berharap para peserta tidak hanya menguasai teknik baris berbaris dan tata upacara yang baik, tetapi juga mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air dan jiwa kepemimpinan,” kata Andra Soni saat membuka lomba tingkat SMA sederajat se-Provinsi Banten, di Kota Serang, Sabtu.
Ia menekankan pentingnya menjaga kekompakan, kedisiplinan, dan tanggung jawab dalam setiap tindakan sebagai fondasi membangun karakter bangsa. “Jadikan lomba ini momentum memperkuat semangat persatuan dan kesatuan dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan,” ujarnya.
Andra juga berencana mengaktifkan kembali kegiatan serupa di semua jenjang pendidikan, dari SD hingga SMA, yang sempat terhenti saat pandemi. “Kita ingin anak-anak lebih aktif dalam kegiatan kebangsaan seperti ini agar mengurangi interaksi individual dan ketergantungan pada gawai,” kata dia.
Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara MPR RI dan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) yang diadakan di tujuh provinsi sebagai proyek percontohan nasional. Ketua Biro Sekretariat Pimpinan MPR Agus Subagyo menyebut perlombaan ini sebagai bentuk perlawanan terhadap pelemahan nilai-nilai kebangsaan di kalangan muda.
“Kita tahu ada faktor internal dan eksternal yang menyebabkan degradasi nilai kebangsaan. Kegiatan ini adalah ikhtiar membangkitkan kembali semangat nasionalisme di kalangan pelajar,” ujarnya.
Agus juga mengatakan bahwa pemenang dari masing-masing provinsi akan berlaga pada puncak acara di halaman MPR RI, Jakarta, pada 29-30 Agustus 2025. “Mudah-mudahan tahun depan bisa ditingkatkan menjadi lomba tingkat nasional,” katanya.
Ketua PPI Provinsi Banten Rusli Mandailing mengemukakan juara pertama LKBB dan LTUB akan mewakili Banten di tingkat nasional. “Finalnya akan berlangsung di MPR RI, sebagai representasi semangat nasionalisme dari daerah,” kata dia.