Amerika Serikat (AS) melaporkan kasus flu burung (H5N1) parah pertama pada manusia Rabu waktu setempat. Seorang penduduk negara bagian Louisiana kini dalam kondisi kritis di rumah sakit setelah diduga melakukan kontak dengan kawanan ternak yang terinfeksi.
Negara bagian lain, California yang memiliki populasi terbanyak di negara itu bahkan mengumumkan keadaan darurat terkait virus tersebut. Di sana virus ini tengah menyebar lebih luas di peternakan sapi perah dan setelah menginfeksi puluhan pekerja pertanian.
“Penyakit pernapasan parah pada pasien Louisiana menunjukkan peningkatan risiko kesehatan bagi orang-orang akibat virus, yang sebelumnya menyebabkan mata merah atau konjungtivitis pada pekerja peternakan sapi perah yang terinfeksi (di California),” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), dikutip dari Reuters, Kamis (19/12/2024).
“Flu burung masih merupakan risiko rendah bagi masyarakat umum,” tegas CDC lagi meyakinkan warga agar tidak panik.
Sejak April, 61 kasus flu buruk di manusia tercatat di AS secara nasional. Sebagian besar terjadi pada pekerja di peternakan sapi perah tempat virus tersebut menginfeksi sapi dan pekerja pemusnah unggas yang terinfeksi.
CDC mengatakan kasus sporadis penyakit parah pada seseorang dengan flu burung H5N1 bukanlah hal yang tidak terduga karena kasus seperti itu telah terjadi di negara lain pada tahun 2024 dan tahun-tahun sebelumnya. Termasuk, kasus yang menyebabkan kematian.
Flu Burung Liar
Sementara itu, Departemen Kesehatan Louisiana, secara rinci menjelaskan soal sosok pasien yang kritis di wilayahnya. Ia merupakan pria di atas 65 tahun dan memiliki kondisi medis yang mendasari.
“Hal ini menempatkan pasien pada risiko yang lebih tinggi,” katanya.
Namun seorang peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins mengatakan kasus di peternakan sapi merupakan kasus ringan. Namun yang terinfeksi langsung dari unggas, sangat berbeda.
“Jika Anda melihat genotipe pasien ini di Louisiana, itu bukan strain sapi. Itu adalah strain burung liar,” tambahnya.
CDC sendiri memang mengatakan data genom virus parsial dari pasien yang terinfeksi menunjukkan bahwa virus tersebut termasuk dalam genotipe D1.1. Varian ini baru-baru ini terdeteksi pada burung liar dan unggas di AS dan dalam kasus infeksi ke manusia di British Columbia, Kanada, dan negara bagian Washington.
“Genotipe virus ini berbeda dari genotipe B3.13 yang kebanyakan terdeteksi pada sapi perah,” ujar badan itu,
Menurut data AS, flu burung telah menginfeksi lebih dari 860 kawanan sapi perah di 16 negara bagian sejak Maret dan membunuh 123 juta unggas sejak wabah dimulai pada tahun 2022. Di California, negara bagian penghasil susu teratas di AS, 649 kawanan telah dinyatakan positif sejak akhir Agustus, sekitar 60% dari kawanannya
Keadaan Darurat
Di sisi lain, pemerintah California mengumumkan keadaan darurat agar mempercepat respons. Ini akan memberikan akses lebih banyak untuk penempatan staf, kontrak dan aturan lainnya.