Ekonom Bilang Kabinet Gemuk Prabowo Sah-Sah Saja, Asal..

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat kabinet perdana masa jabatan 2024-2029 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah ekonom menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto membentuk kabinet ‘gemuk’ sah-sah saja. Namun, ada sejumlah aspek yang perlu diperhatikan mengenai besarnya kabinet ini agar program prioritas tetap bisa dijalankan.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Telisa Aulia Falianty mengatakan penentuan jumlah kementerian di sebuah negara salah satunya didorong oleh faktor kondisi ekonomi. Dia mengatakan semakin maju ekonomi, maka peran pemerintah di dalam perekonomian semakin kecil, sehingga membutuhkan kementerian yang relatif lebih sedikit.

“Contohnya Amerika Serikat yang hanya 15 kementerian, karena memang peran market dibandingkan pemerintahan itu masih dominan market,” kata Telisa saat dihubungi, Kamis, (24/10/2024).

Sebaliknya, apabila kondisi perekonomian masih membutuhkan banyak peran pemerintah, maka jumlah kementerian juga semakin banyak. Menurut dia, kondisi inilah yang dialami oleh Indonesia.

Dia mengatakan banyaknya jumlah kementerian ini tak menjadi soal, apabila setiap lembaga dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Nah untuk memastikan hal tersebut, Telisa menilai Prabowo harus membuat standar penilaian kinerja untuk setiap kementerian.

“Kementerian harus dikasih QPI yang lebih jelas, serta insentif dan disinsentif juga perlu diperjelas untuk K/L yang mampu memenuhi target dan tidak,” kata dia.

Sebelumya, Prabowo mengakui bahwa kabinetnya yang berisi 48 menteri tergolong besar. Namun, dia mengatakan jumlah kabinet itu sesuai dengan besarnya wilayah Indonesia. Dia mengatakan luas Indonesia sama dengan luas Eropa Barat. Dengan luas yang sama itu, kata dia, Eropa terdiri dari 27 negara yang artinya seluruh negara memiliki total 27 menteri keuangan.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani juga menyoroti jumlah kabinet Prabowo yang tergolong besar. Dia menilai Prabowo sedang melaksanakan politik akomodatif, yakni memberikan jatah jabatan kepada para pendukungnya. Aviliani menilai hal ini dilakukan karena Prabowo menginginkan terciptanya stabilitas politik.

“Nampaknya faktor stabilitas adalah hal yang diutamakan Prabowo,” kata dia.

Dia mengatakan dengan kabinet yang gemuk ini, Prabowo harus bisa memastikan dirinya dapat menjadi pemimpin yang kuat. Karena hanya dengan begitu, Prabowo bisa mengarahkan rombongan besar ini melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

https://newblog.space/

0 comments

  1. plastic surgery in turkey
    Transform Your Look with Cosmetic Surgery in Istanbul

    Looking for a discreet, professional, and affordable way to enhance your appearance? Cosmetic surgery in Istanbul has become a top choice for thousands of people worldwide — and for good reason.

    From minimally invasive treatments to full surgical makeovers, Istanbul offers everything you need to feel confident again. Vivid Clinic stands out as one of the premier destinations for cosmetic surgery in Istanbul, offering personalized treatment plans and world-class aftercare in a luxury setting.

    Whether you’re dreaming of a refined nose, lifted eyes, or a youthful glow, our expert surgeons at Vivid Clinic work closely with each patient to deliver safe, natural-looking results — all while you recover in the vibrant beauty of Istanbul.

  2. Voici un spin-tax de haute qualité pour votre texte en français, respectant toutes vos consignes :

    Alors que le média spécialisé Decomania explore les innovations en finance et technologie, un doute subsiste : Quantum AI 2025 constitue-t-il une avancée réelle ou uniquement une initiative prometteuse ?

    Fonctionnement et Promesses : Que Propose Cette Plateforme ?
    Quantum AI 2025 se présente comme une solution de trading automatisé intégrant IA et quantum computing. D’après ses concepteurs, cette technologie permettrait :

    Un examen approfondi des marchés (crypto, valeurs mobilières, devises).

    Un contrôle algorithmique des risques pour améliorer les rendements.

    Un accès simplifié, pensé pour les opérateurs de différents niveaux.

    Cependant, aucune étude indépendante ne corrobore officiellement ces déclarations, et les retours utilisateurs demeurent mitigés.

    Points à Contrôler Pour Decomania
    Notre analyse met en lumière divers facteurs à considérer avant de se lancer :

    Différentes plateformes locales (crypto-bank.fr) – Une pratique courante, mais qui peut rendre difficile le contrôle.

    Transparence limitée – Peu d’informations techniques sont disponibles sur les algorithmes utilisés.

    Expériences variées – Plusieurs investisseurs rapportent des rendements intéressants, alors que certains signalent des complications pratiques.

    Conseils pour les Opérateurs
    Favoriser les interfaces contrôlées (etc.) pour un cadre plus sûr.

    Tester en mode démo avant chaque investissement.

    Évaluer avec des alternatives (comme les systèmes disponibles par Interactive Brokers).

    Synthèse : Une Technologie à Observer avec Prudence
    Quantum AI 2025 présente une approche innovante, mais son efficacité réelle nécessitent encore des preuves concrètes. Jusqu’à preuve du contraire de davantage d’informations, une méthode mesurée est préconisée.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*