Prospek pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang semakin dekat memicu harga batu bara bergerak atraktif.
Melansir data Refinitiv, pada akhir perdagangan Jumat (2/4/2024) harga batu bara ICE Newscastle berakhir di posisi US$ 145,75 per ton, menguat 1,36%.
Penguatan tersebut melanjutkan sehari sebelumnya dan menandai sudah tiga hari beruntun harga batu bara terbang. Hal ini mengakumulasi penguatan dalam sepekan menjadi 4,67%, menandai harga batu bara sudah terbang selama tiga pekan beruntun.
Sebagaimana diketahui, Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%. Namun, The Fed memberi sinyal kuat akan memangkas suku bunga pada pertemuan September mendatang.
Berbeda dengan rapat FOMC sebelumnya, The Fed pada rapat bulan ini lebih memberi sinyal jelas soal pemangkasan suku bunga mulai September mendatang. Dalam pernyataannya, The Fed menjelaskan jika inflasi kini sudah mengarah kepada target sasaran mereka di kisaran 2%.
“Dalam beberapa bulan terakhir ada kemajuan lebih lanjut menuju target inflasi 2%. Jika syarat tersebut terpenuhi, kebijakan pemangkasan suku bunga bisa menjadi opsi pada pertemuan berikutnya di September,” kata Chairman The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers usai rapat FOMC, dikutip dari CNBC International.
Pemangkasan suku bunga diperkirakan sebesar 25 bps. Powell menegaskan pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps belum ada dalam bayangan The Fed.
“Saya tidak ingin menjelaskan terlalu spesifik soal apa yang akan kami lakukan, tetapi itu (pemangkasan 50 bps) bukan sesuatu yang kami pertimbangkan saat ini,” katanya.
Sinyal penurunan suku bunga The Fed dianggap menjadi kabar positif bagi pasar komoditas terutama batu bara. Sebab akan ada potensi permintaan batu bara dari ekonomi yang menggeliat pasca tren suku bunga tinggi berakhir.