Dulu Miskin, Ini 5 Rahasia Singapura Jadi Negara Kaya

Bus wisata diparkir di tempat parkir terbuka dekat distrik Chinatown di Singapura pada 7 Januari 2025.

Sebagai tetangga, Singapura merupakan negara yang jauh lebih maju dari Indonesia. Padahal, luas negaranya tidak sebesar Jakarta.

Meski demikian, faktanya Singapura pernah jadi negara miskin dan kumuh. Banyak rakyatnya kelaparan karena negara tersebut tak punya sumber daya alam. Barulah setelah merdeka pada 1965, Singapura perlahan-lahan bangkit dan menjadi bangsa yang maju.

Lantas, apa yang membuat negara sekecil itu bisa sedemikian makmur dan sejahtera? Berikut adalah penjelasannya, dikutip dari Asia Times:

1. Letak geografis yang strategis

Singapura secara alami diposisikan dengan baik untuk menjadi pusat perdagangan kapal kontainer. Terletak strategis di tengah Asia Tenggara, menjadikan Singapura negara yang cocok sebagai pusat perdagangan dan logistik.

Misalnya, jika minyak diekspor ke negara-negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan, kapal kontainer dari Timur Tengah harus melalui Selat Malaka untuk jarak terpendek. Selain itu, mereka tidak dapat melakukan seluruh perjalanan tanpa mengisi bahan bakar.

2. Kondisi politik yang stabil

People’s Action Party adalah partai politik utama di Singapura. Didirikan pada 1954 sebagai partai pro-kemerdekaan yang diturunkan dari organisasi mahasiswa sebelumnya, partai ini terus mendominasi sistem politik.

Salah satu anggota pendiri partai, Lee Kuan Yew, menjabat sebagai perdana menteri pertama Singapura, yang memerintah selama tiga dekade. Lee diakui sebagai bapak pendiri bangsa, dengan negara yang digambarkan sebagai transisi dari “negara Dunia Ketiga ke negara Dunia Pertama dalam satu generasi” di bawah kepemimpinannya.

Lee mempertahankan aturan satu partai yang sangat ketat melalui berbagai institusi, yang meski terlihat seperti persekongkolan, pada gilirannya memberi dia kekuatan yang cukup untuk mewujudkan visi besarnya untuk sebuah negara kecil.

Sistem politik satu partai yang stabil ini telah memberikan landasan yang subur bagi pertumbuhan ekonomi sehingga Singapura mampu berkembang dan mengungguli banyak negara berkembang lainnya.

Status Singapura sebagai tempat yang stabil untuk menjalankan bisnis juga sangat kontras dengan Hong Kong, yang juga punya reputasi ramah bisnis. Ketidakstabilan politik yang baru-baru ini terjadi di Hong Kong menunjukkan bagaimana risiko politik dapat berdampak negatif terhadap sentimen bisnis.

3. Sektor publik yang efisien dan kompeten

Banyak pemuda Singapura yang cerdas pergi ke luar negeri untuk belajar dengan beasiswa pemerintah. Sebagai imbalannya, mereka diwajibkan untuk kembali ke Singapura dan bekerja di sektor publik selama beberapa tahun.

Selain itu, Singapura memiliki kebijakan upah tinggi yang sudah lama berlaku untuk pegawai negeri. Pemerintah meninjau dan menyesuaikan gaji secara rutin untuk memastikan mereka kompetitif.

Kebijakan ini didasarkan pada keyakinan bahwa seorang pegawai negeri sipil yang digaji sangat kecil kemungkinannya untuk melakukan praktik korupsi. Namun, ketika korupsi benar-benar terjadi di sektor publik, pemerintah dengan kejam menghukum pelakunya. Dengan pendekatan ini, Singapura telah menciptakan lingkungan sektor publik di mana warga negara yang berbakat senang bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.

4. Lingkungan bisnis yang ramah investor

Singapura terkenal dengan tarif pajak yang rendah. Pendapatan dan tarif pajak perusahaan di negara tersebut termasuk yang terendah di dunia. Selain itu, ada banyak pengecualian pajak. Keuntungan modal, dividen, warisan dan hadiah tidak dikenakan pajak sama sekali.

Dukungan pemerintah terhadap sektor dan industri utama berperan penting dalam memikat investasi dan perusahaan asing. Selain itu, pegawai negeri, yang sebagian besar adalah kaum elit berpendidikan, sangat paham industri mana yang harus difokuskan dan dipromosikan.

5. Negara yang nyaman untuk ditinggali

Singapura punya masalah ketimpangan ekonomi cukup tinggi antara kaya dan miskin. Meskipun demikian, Singapura menawarkan lingkungan hidup yang terjangkau bagi mereka yang kurang mampu.

Transportasi umum Singapura, termasuk bus dan kereta Mass Rapid Transit (MRT), tarifnya termurah dibandingkan dengan negara maju lainnya seperti AS dan Inggris. Kualitas layanannya juga sangat bagus.

Di sisi lain, untuk bisa memiliki mobil di Singapura, biayanya sangat mahal. Pemerintah membatasi jumlah mobil dengan menetapkan harga tinggi untuk lisensi mobil. Karena biaya lisensi yang selangit, membeli mobil di Singapura bisa menghabiskan biaya tiga kali lipat dari biaya di Korea Selatan, misalnya.

Kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*