
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan tidak akan melakukan pembatasan ekspor gas ke luar negeri, sekalipun Indonesia saat ini menghadapi potensi defisit pasokan gas.
Bahlil memastikan bahwa pihaknya akan tetap memprioritaskan pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri. Namun di lain sisi, pemerintah juga akan tetap menghormati kontrak jangka panjang yang telah diteken oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan pembeli dari luar negeri.
“Jadi yang pertama memang kita memprioritaskan seluruh produk gas ini diprioritaskan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Tetapi kita juga harus ingat bahwa teman-teman KKKS ini sebelum melakukan develop terhadap wilayah kerja mereka sudah mencari market captive-nya dan itu kontraknya panjang,” ungkap Bahlil di fasilitas Kilang LNG Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat, dikutip Kamis (12/6/2025).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan tidak akan melakukan pembatasan ekspor gas ke luar negeri, sekalipun Indonesia saat ini menghadapi potensi defisit pasokan gas.
Bahlil memastikan bahwa pihaknya akan tetap memprioritaskan pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri. Namun di lain sisi, pemerintah juga akan tetap menghormati kontrak jangka panjang yang telah diteken oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan pembeli dari luar negeri.
“Jadi yang pertama memang kita memprioritaskan seluruh produk gas ini diprioritaskan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Tetapi kita juga harus ingat bahwa teman-teman KKKS ini sebelum melakukan develop terhadap wilayah kerja mereka sudah mencari market captive-nya dan itu kontraknya panjang,” ungkap Bahlil di fasilitas Kilang LNG Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat, dikutip Kamis (12/6/2025).