Breaking! Investor Cemas Resesi AS, IHSG Dibuka Ambruk 1,44%

Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Indeks Harga Saham Gabungan dibuka ambruk nyaris 1,5% pada perdagangan sesi pertama, Senin 5 Agustus 2024.

IHSG terpantau terus turun pada menit-menit awal pembukaan perdagangan dan kurang dari 10 menit pasar dibuka, IHSG telah terkoreksi 1,44% ke 7.203,105 atau 105 poin terpangkas.

Seluruh sektor IHSG dibuka terkoreksi, termasuk sektor keuangan dengan bobot terbesar. Delapan bank dengan kapitalisasi terbesar di BEI tercatat mengalami koreksi pada perdagangan hari ini, dengan Bank Mandiri (BMRI) menjadi top laggard IHSG.

Pelemahan IHSG terjadi seiring dengan ambruknya bursa global dan Asia yang masih mewanti-wanti keputusan The Fed, bank sentral dengan pengaruh terbesar di dunia, akan arah kebijakan moneter ke depan. Terbaru data pasar tenaga kerja AS yang melambat tajam memicu kekhawatiran investor bahwa potensi resesi AS sudah di depan mata.

Bursa Jepang pagi ini dibuka ambul 7% setelah pekan sebelumnya pasar saham Amerika dan Eropa dilanda kepanikan setelah ambruknya data ekonomi AS. Bursa AS Wall Street ambruk berjamaah pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (2/8/2024). Indeks Dow Jones ambruk 1,51% sementara indeks Nasdaq jeblok 2,43% dan indeks S&P 500 jatuh 1,51%.

Bursa Eropa juga kebakaran. Indeks FTSE yang ada di London, Inggris melemah 1,31%, Indeks DAX jerman ambles 2,33% dan indeks CAC Prancis nyungsep 1,61%.

Kondisi pasar yang berbalik dengan cepat dipicu data-data ekonomi AS yang melemah tajam. Data pasar tenaga kerja mengalami perlambatan tajam. Dimulai dari klaim pengangguran naik signifikan ke 249.000, melampaui ekspektasi yang proyeksi hanya naik 1000 ke 236.000 klaim.

AS pada Jumat kemarin mengumumkan tingkat pengangguran AS melonjak ke angka 4,3% pada Juli 2024 dari 4,1% pada Juni 20024. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2021 dan jauh di atas ekspektasi pasar yakni 4,1%.

Penambahan pekerja untuk non-farm payrolls juga hanya 114.000 pada Juli, jauh di bawah Juni yang tercatat 179.000 dan di bawah ekspektasi pasar yakni 175.000.

Data tenaga kerja AS yang melemah dengan cepat menambah kecemasan investor setelah sebelumnya sektor manufaktur AS juga melemah. Kondisi ini diperparah dengan laporan keuangan raksasa teknologi yang melemah.

Indeks PMI Manufaktur S&P Global AS ada di angka 49,6 pada Juli 2024 atau terendah sepanjang tahun ini. Kondisi ini menunjukkan adanya penurunan dalam kondisi bisnis di sektor manufaktur AS.

Indeks PMI Jasa ISM di AS merosot ke 48,8 pada Juni 2024, penurunan tajam terbesar sejak April 2020. Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan menjadi 66,4 pada Juli 2024, angka terendah dalam delapan bulan terakhir.

“Pelaku pasar melihat ada risiko yang meningkat tajam dalam 24 jam,” kata Jim Reid, analis di Deutsche Bank, kepada Reuters.

Dalam kondisi normal, emas seharusnya menjadi instrumen yang paling diuntungkan dari kepanikan ini. Pasalnya, emas biasanya menjadi aset aman dan dicari saat kondisi ekonomi dan politik tidak menentu. Namun, harga emas justru bikin cemas karena emas justru melemah. Sang logam mulai sepertinya belum diuntungkan dari gonjang-ganjing pasar keuangan global

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*