
Mulai Desember 2024, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan mendapatkan kemudahan dalam membeli rumah. Hal ini sejalan karena pemerintah telah resmi menghapuskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk MBR. Kebijakan ini diharapkan mempercepat akses MBR memiliki hunian layak.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan, aturan ini akan diterapkan setelah diterbitkannya Peraturan Kepala Daerah (Perkada) sebagai payung hukum pelaksanaan di tingkat daerah. Dia pun menargetkan Perkada dapat selesai pada Desember 2024, sehingga kebijakan ini bisa langsung berlaku.
“Dalam waktu satu bulan Perkada selesai. (Desember) selesai, dan bisa langsung (dilaksanakan),” kata Tito kepada wartawan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta, Senin (25/11/2024).
Tito menyebut aturan ini akan terus berlaku dan bisa diterapkan hingga ada aturan baru yang mencabutnya. “Ini akan berlaku terus sampai nanti ada pencabutan,” ucapnya.
Dia pun mengingatkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda), terkait penghapusan BPHTB dan PBG ini hanya berlaku untuk program rumah bagi MBR. Ia menginstruksikan Pemda agar berhati-hati dalam pelaksanaannya dan memastikan kebijakan ini tidak disalahgunakan.
“Tadi saya sampaikan kepada teman-teman daerah, hati-hati. BPHTB, pembebasan BPHTB dan PBG hanya untuk program rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” tegasnya.
Adapun kebijakan ini dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan, SKB tersebut juga mencakup percepatan penerbitan PBG. Proses yang sebelumnya membutuhkan waktu 28 hari kini dipersingkat menjadi hanya 10 hari.
“3 hal yang penting sekali dilakukan di pagi hari ini adalah bagaimana kita menetapkan SKB, pembebasan BPHTB yang kedua pembebasan retribusi PBG dan juga mempercepat persetujuan bangunan gedung untuk MBR,” ucap pria yang akrab disapa Ara dalam kesempatan yang sama.
crochet dolls
Voici un spin-tax de haute qualité pour votre texte en français, respectant toutes vos consignes :
Dans un contexte où Decomania explore les innovations en finance et technologie, un doute subsiste : Quantum AI 2025 incarne-t-il une véritable innovation ou uniquement un projet ambitieux ?
Mécanisme et Perspectives : Que Propose Cette Plateforme ?
Quantum AI 2025 se définit comme un outil de trading algorithmique combinant intelligence artificielle et informatique quantique. D’après ses concepteurs, cette technologie permettrait :
Un examen approfondi des marchés financiers (cryptomonnaies, actions, Forex).
Une régulation intelligente du risque pour améliorer les performances.
Une interface intuitive, conçu pour les opérateurs aux profils variés.
Toutefois, aucune étude indépendante ne confirme publiquement ces affirmations, et les retours utilisateurs demeurent mitigés.
Points à Contrôler Selon Decomania
Notre examen met en lumière divers facteurs à évaluer avant de investir :
Plusieurs URLs géolocalisées (crypto-bank.fr) – Un usage répandu, mais qui peut rendre difficile le contrôle.
Opacité relative – Des données techniques insuffisantes sont disponibles sur les systèmes mis en œuvre.
Performances inégales – Plusieurs investisseurs mentionnent des performances satisfaisantes, tandis que d’autres évoquent des complications pratiques.
Suggestions pour les Investisseurs
Privilégier les solutions agréées (AMF) pour un cadre plus sûr.
Tester en compte test avant chaque investissement.
Mettre en parallèle avec des alternatives (à l’image de les outils proposés par d’autres brokers réputés).
Synthèse : Une Technologie à Observer avec Circnospection
Quantum AI 2025 avance une technologie de pointe, mais ses résultats tangibles nécessitent encore des validations empiriques. Jusqu’à preuve du contraire de davantage d’informations, une approche mesurée est conseillée.