Begini Cara Pecahkan Masalah Digital Twin pada Data Center

Ilustrasi data center. (Dok. Piaxabay)

Mengoptimalkan kinerja dan memastikan uptime adalah tantangan yang kerap dihadapi para profesional data center. Pasalnya, perangkat Data Center Infrastructure Management (DCIM) yang digunakan selama bertahun-tahun belum mampu memberikan visualisasi atau analisis prediktif untuk mengoptimalkan operasi dan perencanaan data center.

Kendati demikian, permasalahan ini bisa diatasi dengan perangkat digital twin, yakni replika virtual dari data center fisik yang menawarkan pendekatan canggih untuk manajemen proaktif.

Digital twin pada data center adalah model perangkat lunak 3D yang mencerminkan fasilitas fisik secara real-time. Model ini dibuat menggunakan spesifikasi desain, data sensor, dan riwayat operasional, memberikan gambaran menyeluruh tentang infrastruktur mulai dari rak server hingga sistem pendingin.

Kekuatan Data Real-Time

Berbeda dengan model 3D statis, digital twin selalu diperbarui dengan pembacaan sensor. Hal ini mencerminkan kondisi terkini data center.

Adapun digital twin memungkinkan pemahaman sistem yang mendalam dengan menyediakan wawasan tentang pola aliran udara, distribusi daya, dan kinerja peralatan secara keseluruhan.

Kemudian pemeliharaan prediktif yakni mensimulasikan skenario “what-if” untuk mengantisipasi potensi masalah dan penjadwalan pemeliharaan sebelum terjadi kegagalan. Digital twin dapat memantau metrik utama seperti suhu dan kelembapan di seluruh data center dan memungkinkan penyesuaian proaktif untuk mengoptimalkan efektivitas pendinginan.

Terakhir menguji dan menyempurnakan strategi pendinginan menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk meminimalkan konsumsi energi sebelum implementasi fisik.

Mengubah Permainan di Dunia Data Center

Digital twin telah merevolusi manajemen data center. Pasar global teknologi ini diproyeksikan mencapai US$110 miliar pada 2028.

Dengan memberikan pandangan holistik dan kemampuan prediktif, digital twin membantu profesional data center mengurangi downtime dengan mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah sebelum berdampak pada operasional.

Selain itu, mengoptimalkan penggunaan energi dengan strategi pendinginan berbasis data untuk menghemat energi dan meningkatkan Power Usage Effectiveness (PUE). Terakhir memperpanjang umur peralatan karena pemeliharaan proaktif berbasis data real-time memperpanjang umur peralatan dan mengurangi biaya penggantian.

Para pemimpin seperti Gartner di Amerika Serrikat menegaskan bahwa digital twin bukanlah tren sesaat, melainkan alat bagi profesional data center dalam menghadapi kompleksitas infrastruktur modern. Namun, ada satu tantangan besar, yakni sumber data yang didapatkan.

Beberapa informasi dapat dikumpulkan dari sistem pendingin data center dan pengendali server. Tetapi, untuk memberikan nilai sejati, digital twin membutuhkan data yang lebih mendalam dan luas, meliputi suhu, kelembapan, aliran udara, tekanan udara diferensial, kebocoran air, debu/partikel, gerakan/proksimitas, dan getaran.

Mengumpulkan data selengkap itu tidaklah mudah. Sebagian besar administrator data center harus menggunakan berbagai teknologi dari sumber berbeda untuk mencakup semua kebutuhan data.

Dalam membantu profesional data center, SmartSensors Legrand menjadi solusi digital twin data center. Portofolio SmartSensors dari Legrand adalah solusi ideal untuk organisasi yang memulai perjalanan menuju digital twin data center. Portofolio ini dirancang untuk kesederhanaan, efisiensi, dan nilai.

Berikut manfaat digital twin data center SmartSensors Legrand

1 Menghilangkan instalasi yang mengganggu

Instalasi yang mengganggu bisa dihilangkan denga menghubungkan SmartSensors ke infrastruktur Raritan® Xerus menggunakan kabel patch Cat5 standar. Ini termasuk intelligent rack PDU, smart rack controller, inline meter, rack transfer switch, dan branch circuit monitor.

2. Memastikan pengumpulan data yang andal

Solusi ini bisa membantu menangkap informasi akurat dengan presisi tinggi, yaitu ±1°C untuk suhu dan ±5% untuk kelembapan relatif.

3. Integrasi dengan perangkat lunak pihak ketiga

SmartSensors terintegrasi mulus dengan suite DCIM yang menjadi fondasi digital twin real-time. Dengan data sensor yang terhubung ke perangkat lunak manajemen aset dan pemantauan yang ada, Anda akan meraih tingkat visibilitas, kontrol, dan nilai yang belum pernah ada sebelumnya.

Dengan menyederhanakan akuisisi data sensor dan memberikan wawasan yang kuat, SmartSensors mendukung data center mencapai keunggulan operasional dan mempercepat perjalanan menuju digital twin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*