Bima Arya Waspadai Gunung Gede Usai Gempa Bogor, Begini Status Terbaru

Gunung Gede. (Detikcom/Andhika Prasetya)

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap Gunung Gede dan Gunung Salak. Hal itu disampaikan menyusul gempa bumi M4,1 yang mengguncang wilayah Bogor pada Kamis malam (10/4/2025).

Kedua gunung tersebut diketahui merupakan dua dari tujuh gunung api yang statusnya masih aktif di Jawa Barat. Berdasarkan pantauan di media sosial, warganet tak terkecuali Bima melaporkan kepanikan saat gempa mengguncang Bogor dan sekitarnya.

“Begitu terjadi gempa yang lumayan keras tadi malam, saya juga merasakan di rumah. Sampai loncat keluar, selama satu jam menunggu di luar. Itu tidak pernah terjadi sebelumnya,” ungkap Bima saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, dikutip Sabtu (12/4/2025).

Mantan Wali Kota Bogor ini lantas mengungkapkan telah mendorong kepala daerah untuk segera mengambil langkah-langkah mitigasi, terutama dengan menjalin komunikasi aktif dengan BMKG.

“Kami melihat kepala daerah sudah melakukan pendataan. Tapi yang paling penting adalah mitigasi. Jadi kami mendorong, mengimbau para kepala daerah untuk berkomunikasi dengan BMKG untuk mengantisipasi. Titik-titik mana saja yang rawan,” ujarnya.

Ia juga menyoroti kecenderungan aktivitas vulkanik di kawasan Gunung Salak dan Gunung Gede yang belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Ia meminta kewaspadaan dari semua pihak.

Lantas, Bagaimana Sebenarnya Status Gunung Gede Saat Ini?

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut memberikan penjelasan terkait gempa bumi yang terjadi di kota Bogor. Badan Geologi mengungkapkan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di Tenggara Kota Bogor, pada koordinat 6.62 LS dan 106.80 BT berjarak 2 km Tenggara Kota Bogor. Gempa bumi dengan magnitudo 4,1 berada pada kedalaman 5 km.

“Gempa bumi ini diikuti oleh dua gempa susulan dengan magnitudo masing-masing (M1.8, kedalaman 15 Km) dan M1.7, kedalaman 11 Km),” tulis Badan Geologi dikutip dari laman esdm.go.id, Sabtu (12/4/2025).

Morfologi wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi, merupakan dataran bergelombang hingga perbukitan dengan kemiringan landai hingga curam, terutama di bagian selatan yang mendekati kawasan pegunungan.

“Batuannya dominan batuan rombakan gunung api yang telah lapuk dan sebagian merupakan endapan aluvial,” tulis Badan Geologi.

Menurut data Badan Geologi, wilayah Bogor dan sekitarnya didominasi oleh jenis kelas tanah keras hingga sedang (kelas D). Sedangkan untuk daerah utara sebagian besar disusun oleh jenis tanah sedang hingga lunak (E).

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di sekitar kota Bogor dengan mekanisme sesar mendatar.

Di sisi lain, berdasarkan informasi dari BPBD Kota Bogor, kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan kerusakan ringan-sedang pada beberapa bangunan di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Barat, salah satunya di perumahan Bogor Nirwana Residence.

Berikut lima rekomendasi dari Badan Geologi menyikapi gempa bumi yang terjadi di Bogor:

1. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

2. Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai arahan dari BPBD setempat.

3. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak mengakibatkan terbentuknya sesar permukaan dan bahaya ikutan (retakan tanah, penurunan tanah, likuifaksi dan gerakan tanah).

4. Badan Geologi akan mengirim Tim Tanggap Darurat ke lokasi bencana guna melakukan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan rekomendasi teknis kepada Pemerintah Daerah terdampak bencana.

5. Gunung api yang terdekat dengan pusat gempa bumi adalah G. Gede. Badan Geologi memantau secara menerus aktivitas G. Gede dan pada saat ini tingkat aktivitas G. Gede pada level 1 (Normal). Jika ada informasi terkait dengan aktivitas G. Gede, akan dilaporkan oleh Badan Geologi.

Bet 777

‘Lingkaran Setan’ Masalah Industri Pertahanan BUMN

Pengunjung melihat peswat tanpa awak (Drone) Weaponized Drone produksi PT LEN (Persero) yang di pamerkan dalam gelaran Industri Pertahanan (Indhan) terbesar di Asia Tenggara, Indo Defence 2022 Expo & Forum, di JIexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Industri pertahanan dan dirgantara tercatat sebagai salah satu industri maju yang mengadopsi konsep rantai pasok global agar produk akhir yang dihasilkan dapat dijual dengan harga bersaing di pasar.

Penerapan kebijakan tarif resiprokal dan tarif sektoral oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap banyak negara di dunia dipastikan berdampak pula pada industri dirgantara dan pertahanan.

Sebab, pabrikan di Amerika Serikat seperti Boeing, Lockheed Martin, Northrop Grumman, Airbus, GE Aerospace dan Pratt & Whitney mempunyai ribuan pemasok dari berbagai penjuru dunia.

Kebijakan tarif sektoral, yaitu 25%, terhadap baja dan aluminium impor berdampak terhadap industri dirgantara dan pertahanan di masa industri ini tengah menghadapi pekerjaan rumah yang belum tuntas pasca pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.

Data detail mengenai dampak tarif sektoral terhadap sektor pertahanan dan dirgantara akan tersedia mulai beberapa bulan ke depan, termasuk dalam harga jual produk akhir kepada konsumen.

Industri dirgantara Indonesia merupakan bagian dari rantai pasok global, baik dalam status sebagai produsen pesawat terbang maupun pembuat komponen pesawat udara. Sampai saat ini belum diketahui pasti bagaimana dampak tarif sektoral 25 persen maupun tarif resiprokal 32 persen terhadap industri dirgantara Indonesia mengingat bahwa pabrik yang memasok komponen kepada Boeing berstatus sebagai tier 2.

Pada pelaku bisnis dirgantara di Amerika Serikat pun masih menunggu bagaimana realisasi tarif tersebut, mengingat bahwa industri dirgantara negara itu mengandalkan pasokan material, parts dan komponen dari sejumlah negara yang dikenai tarif sektoral dan resiprokal.

Tidak mudah untuk mengganti pemasok asing untuk parts dan komponen untuk industri dirgantara Amerika Serikat, sebab jumlah pemasok global tidak banyak, selain dibutuhkan sertifikasi FAA agar produk-produk tersebut dapat digunakan pada pesawat terbang buatan Boeing dan pabrikan lain.

Sejak 2009 pemerintah telah berupaya menguatkan kembali peran industri dirgantara di Indonesia lewat program revitalisasi industri pertahanan. Meskipun pemerintah selama tempo 2009-2023 telah mengucurkan dana minimal belasan triliun Rupiah lewat skema Penyertaan Modal Negara (PMN), akan tetapi kondisi industri dirgantara dan pertahanan milik negara hingga kini cenderung jalan di tempat.

Fakta menunjukkan bahwa tidak ada perbandingan lurus antara PMN yang telah dikucurkan dengan kemajuan firma pertahanan dan daya saing mereka di tingkat internasional. Penggelontoran PMN bukan solusi mujarab dalam program revitalisasi industri pertahanan sebab dana tersebut tidak menjawab tiga masalah yang dihadapi.

Pertama, keuangan. Terlepas dari laporan keuangan beberapa firma pertahanan milik negara bahwa kondisi keuangan mereka positif, fakta menunjukkan perusahaan-perusahaan tersebut selalu berhadapan dengan isu cashflow, bahkan untuk memastikan bahwa karyawan mereka akan menerima gaji secara penuh setiap bulan.

Isu cashflow menandakan pendapatan yang tidak stabil sebagai dampak dari kinerja penjualan, sementara pengeluaran perusahaan mencakup pula membiayai kontrak yang telah didapatkan dari konsumen. Masalah keuangan turut menghambat kebutuhan untuk melaksanakan modernisasi semua fasilitas produksi yang sudah tidak efisien yang membuat firma-firma itu tidak kompetitif di pasar.

Kedua, fasilitas produksi. Modernisasi dan perluasan fasilitas produksi merupakan kebutuhan yang tidak terhindarkan saat ini, khususnya untuk mesin-mesin CNC karena belum semua mesin CNC yang dibeli di era Orde Baru telah digantikan oleh mesin CNC keluaran terbaru.

Menyangkut perluasan fasilitas produksi, hal demikian juga merupakan kebutuhan agar dapat menjawab bersaing di pasar sehingga jadwal penyerahan pesanan yang lebih singkat daripada sebelumnya.

Yang menjadi masalah ialah firma-firma pertahanan milik negara tidak memiliki kemampuan pendanaan internal untuk melaksanakan modernisasi fasilitas produksi dan hanya berharap pada kucuran PMN dari pemerintah.

Ketiga, sumberdaya manusia. Masalah ini bukan sekedar daya tarik industri pertahanan dibandingkan industri lain dan transfer ilmu dari generasi insinyur lama kepada generasi insinyur baru, tapi pula tentang peningkatan keterampilan para operator yang bertanggungjawab atas kegiatan produksi.

Peningkatan keterampilan para operator mempunyai korelasi langsung dengan pengendalian mutu produk yang pada akhirnya terkait juga dengan daya saing perusahaan terhadap para kompetitor. Isu peningkatan keterampilan para operator mempunyai hubungan pula dengan masalah yakni fasilitas produksi.

Terdapat hubungan yang saling terkait antara masalah kemampuan finansial perusahaan, fasilitas produksi dan sumberdaya manusia. Merupakan fakta yang sulit untuk dibantah bahwa ketiga masalah tersebut selalu menjadi tantangan bagi perusahaan pertahanan milik negara untuk menjalin atau meningkatkan kemitraan industri dengan firma-firma pertahanan global.

Penilaian yang dilakukan oleh beberapa perusahaan pertahanan dunia terhadap firma pertahanan BUMN Indonesia selalu berujung pada tiga temuan, yaitu kemampuan keuangan, fasilitas produksi dan sumberdaya manusia. Tanpa penyelesaian terhadap ketiga masalah, sulit bagi firma-firma pertahanan milik negara untuk menjalin kemitraan baru atau meningkatkan kemitraan yang sudah terjalin selama puluhan tahun.

Sejak revitalisasi industri pertahanan dimulai, sejumlah perusahaan pertahanan milik negara berupaya membangun kemitraan baru atau meningkatkan kerjasama dengan mitra yang sudah ada.

Kerja sama lama yang masih terus berlanjut hingga saat ini di antaranya adalah PT Dirgantara Indonesia dan Airbus selaku penerus Aerospatiale, Messerschmitt-Bölkow-Blohm dan CASA. Adapun kemitraan baru misalnya Thales dengan PT LEN Industri melalui firma Joint Venture dan PT PAL Indonesia dengan Naval Group.

Akan tetapi upaya menciptakan kerjasama baru maupun meningkatkan kemitraan lama tidak mudah, khususnya ketika usulan cakupan kerjasama memasuki isu seperti engineering dan produksi.

Pertanyaannya, apakah pemerintah selaku pemegang saham akan menyelesaikan ketiga masalah lingkaran setan yang terkait dengan daya saing BUMN industri pertahanan? Tanpa penyelesaian terhadap masalah keuangan, fasilitas produksi dan sumberdaya manusia, peluang bisnis yang ditawarkan oleh mitra asing tidak dapat dipenuhi sehingga memberikan kerugian bagi perusahaan Indonesia dari aspek keuangan dan pasar.

Terdapat kasus di mana tidak semua produk komponen yang dimanufaktur oleh suatu firma BUMN diterima oleh mitra asing dengan alasan tidak memenuhi kualitas yang telah ditentukan. Akar persoalan adalah mesin CNC yang sudah tidak presisi, tidak ada kalibrasi secara rutin terhadap mesin CNC dan operator produksi yang tidak menjalani peningkatan keterampilan secara berkala.

Apabila ketiga masalah lingkaran setan tidak diatasi, maka sebagian BUMN industri pertahanan hanya menjadi perantara antara pemerintah Indonesia dan OEM asing dalam kontrak-kontrak di sektor pertahanan.

Peran sebagai perantara tidak memberikan keuntungan finansial dalam jangka panjang, namun hanya berdasarkan target jangka pendek yakni bagaimana menghasilkan pendapatan secara cepat, mudah dan murah guna membayar gaji pegawai, biaya operasi dan melunasi tagihan pemasok material. Dengan kata lain, firma-firma pertahanan milik negara masih hidup hanya untuk hari ini dan bukan hidup untuk hari esok.

Slot 1000

Saham Apple Meroket Langsung Pecah Rekor Usai Tarif Trump Ditunda

Ilustrasi Apple. (REUTERS/Mike Blake/File Photo)

Presiden AS Donald Trump menunda penetapan tarif ‘balas dendam’ hingga 90 hari ke depan di banyak negara, kecuali China.

Hal ini mendorong kenaikan saham raksasa teknologi AS, termasuk Apple yang meroket 15% pada Rabu (9/4) waktu setempat.

Meski China merupakan salah satu negara lini produksi perangkat Apple, tetapi ada banyak negara lain yang merupakan mitra produsen raksasa Cupertino tersebut. Misalnya Vietnam, India, dan Thailand.

Penundaan tarif Trump membawa angin segar bagi Apple dan menurunkan kekhawatiran masyarakat terkait harga produk-produk Apple yang bakal melambung tinggi.

Kenaikan saham Apple hingga 15% menambah kapitalisasi pasar perusahaan senilai US$400 miliar. Namun, nilai perusahaan masih di bawah US$3 triliun, atau belum mencapai nilai sebelum huru-hara tarif beredar.

Apple kembali menduduki posisi pertama sebagai perusahaan paling bernilai di dunia dengan kapitalisasi pasar US$2.987 triliun. Sementara itu, Microsoft bergeser ke posisi kedua dengan kapitalisasi pasar US$2.902 triliun.

Peningkatan saham 15% dalam sehari merupakan rekor baru sebagai hari perdagangan terbaik Apple sejak Januari 1998 ketika perusahaan masih dipimpin Steve Jobs.

Apple merupakan salah satu perusahaan teknologi AS yang paling terdampak dengan kebijakan tarif resiprokal Trump. Sebelum Rabu kemarin, Apple mencatat penurunan saham signifikan selama 4 hari berturut-turut.

Kebanyakan iPhone dan produk hardware Apple lainnya memang diproduksi di China. Faktanya, Trump tetap memberlakukan tarif di China sebesar 125% pada Rabu kemarin, naik dari ketentuan sebelumnya 54%.

China balas dendam dengan memasang tarif 84% atas barang-barang impor AS pada pekan ini. Perang dagang China dan AS yang makin sengit bisa jadi tetap berdampak buruk bagi Apple dalam jangka panjang.

Kendati demikian, Apple sejak beberapa tahun lalu sudah mulai gencar melakukan diversifikasi lini produksi di luar China.

Tarif Trump untuk Vietnam yang merupakan salah satu negara lini produksi Apple diturunkan dari 46% menjadi 10%. India juga turun dari 26% menjadi 10%.

bet 888

Harga Emas Antam Mulai Bangkit, Ini Bocoran Kapan Tembus Rp 2 Juta

emas

Investor emas kembali dibuat happy. Lantaran harga emas kini mulai kembali naik. Optimisme terhadap pasar emas pun makin meningkat usai emas di ramal akan tembus hingga US$4.000 per troy ons. Kenaikan harga emas dunia pun akan berdampak langsung terhadap harga emas logam mulia, salah satunya Antam.

Pada perdagangan hari ini Rabu(9/4/2025) hingga pukul 13.45 WIB, harga emas dunia melesat 1,57% di level US$3.030,69 per troy ons. Kenaikan ini melanjutkan kenaikan pada perdagangan sebelumnya.

Harga emas diramal akan mencapai US$4.000 per troy ons sejalan dengan naiknya permintaan dari Bank Sentral.

Beberapa analis, termasuk Jeffrey Gundlach dan Yardeni Research, memperkirakan bahwa harga emas dapat mencapai US$4.000 per troy ons pada tahun 2025, didorong oleh faktor-faktor seperti permintaan bank sentral dan potensi resesi.

Jeffrey Gundlach, CEO dan Chief Investment Officer DoubleLine Capital, telah memperkirakan harga emas akan mencapai US$4.000 per troy ons, memperluas sikap bullishnya terhadap logam mulia tersebut.

Sementara itu, Yardeni Research juga memperkirakan emas dapat mencapai US$4.000 per troy ons pada tahun 2025. Beberapa analis percaya bahwa jika inflasi tetap persisten dan permintaan bank sentral berlanjut, emas dapat mencapai US$3.500 hingga US$4.000 per troy ons pada kuartal IV-2025.

Pembelian emas oleh bank sentral telah meningkat secara signifikan, dan analis memperkirakan tren ini akan terus berlanjut, melihat emas sebagai gudang nilai di luar sistem keuangan.

Selain itu, risiko geopolitik dan potensi resesi juga dipandang sebagai faktor-faktor yang dapat mendorong investor menuju emas sebagai aset safe haven.

Jika harga emas dunia naik menuju US$4.000 per troy ons dari harga saat ini di level US$3.030 per troy ons, maka harga emas dunia memiliki potensi untuk melesat sebesar 32%.

Naiknya harga emas dunia tentunya akan sejalan dengan kenaikan harga emas logam mulia, salah satunya Antam.

Pada perdagangan Rabu (9/4/2025), harga emas Antam naik sebesar Rp23.000 per gram. Harga emas Antam hari ini pun tercatat menjadi Rp1.777.000.

Kenaikan hari ini menjadi kabar baik setelah harga emas Antam babak belur. Harganya sempat ambles hingga Rp 82.000 dalam empat hari beruntun.

Kas138

PT Yihong PHK 1.126 Buruh Gegara Mogok Kerja, Begini Kronologinya

Aksi unjuk rasa buruh di depan Kantor Bupati Cirebon. (detikcom/Devteo Mahardika)

Sebanyak 1.126 buruh PT Yihong Novatex Indonesia menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). PT Yihong Novatex sendiri merupakan pabrik tekstil dan alas kaki di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

PHK diketahui sudah dilakukan pada awal Maret 2025 lalu. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Teppy Wawan Dharmawan.

“Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh kuasa hukum dari perusahaan pada saat dilakukan fasilitasi tersebut menyatakan bahwa, PHK sudah dilakukan pada tanggal 10 Maret 2025 kepada seluruh pekerja sebanyak 1.126 orang,” ungkap Teppy kepada CNBC Indonesia dikutip Selasa (8/4/2025).

Teppy pun membeberkan alasan PHK terhadap 1.126 buruh tersebut. Hal ini disebabkan karena pemberi pekerjaan menarik dan menghentikan pesanan (order) akibat keterlambatan pengiriman. Ini akibat dari mogok kerja tidak sah yang dilakukan pekerja pada tanggal 30 Januari sampai dengan 1 Februari 2025 yang berdampak pada perusahaan diberikan peringatan lampu kuning oleh pemberi pekerjaan.

“Dan pada tanggal 1, 3 dan 4 Maret 2025 terjadi mogok kerja kembali yang mengakibatkan pemberi pekerjaan menarik dan menghentikan pesanan, bahkan terdapat beberapa mesin dan bahan baku yang sudah ditarik oleh pemberi pekerjaan,” sebutnya.

Kasus ini sebenarnya sudah difasilitasi pada Rabu, 12 Maret 2025 pada pukul 14.00 sampai 16.30 WIB yang bertempat di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Cirebon. Fasilitasi yang dimaksud adalah mengenai hubungan industrial yang terjadi di PT Yihong Novatex Indonesia.

Fasilitasi dilakukan atas inisiasi dari Bupati Cirebon. Pada kegiatan tersebut hadir dari seluruh jajaran FORKOPINDA Kabupaten Cirebon, FORKOPINCA Kecamatan Astanajapura, Disnaker Kabupaten Cirebon, UPTD Wanaker Wilayah III Cirebon, APINDO dan Aliansi Buruh Cirebon.

Bagi pekerja yang tidak mengajukan keberatan atas PHK tersebut, uang kompensasi pesangon, cuti, THR dan upah bulan Maret 2025 dibayarkan pada tanggal 17 Maret 2025. Bagi pekerja yang mengajukan keberatan atas PHK tersebut maka ditempuh mekanisme perselisihan hubungan industrial dan akan dibayarkan setelah mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap.

“Untuk pelaksanaan pembayaran hak-hak pekerja yang di PHK tersebut maka dilakukan monitoring oleh seluruh stakeholder,” sebutnya.

Setelah selesai kasus PHK ini, pemerintah Kabupaten Cirebon meminta kepada perusahaan untuk tetap berinvestasi dan beroperasi kembali, dengan memprioritaskan pekerja yang sebelumnya d-PHK. Pemerintah Kabupaten Cirebon juga akan mendorong kepada perusahaan yang memberikan order untuk memberikan kembali order yang ditarik.

“Berdasarkan pernyataan awal dari kuasa hukum Perusahaan bahwa setelah permasalahan PHK ini selesai diharapkan kepercayaan dari pemberi pekerjaan kembali diperoleh dan Perusahaan berkomitmen untuk merekrut kembali dengan memprioritaskan para pekerja yang telah di-PHK tersebut,” jelasnya.

kas138

IHSG Akan Dibuka Besok: Awas, Bisa Trading Halt Lagi!

Pergerakan IHSG

Pasar saham dunia kacau gara-gara tarif resiprokal Trump yang menghantam lebih dari 160 negara, termasuk Indonesia.

Mayoritas bursa saham di seluruh dunia berakhir di zona merah. Bahkan, Wall Street mencatat dalam dua hari perdagangan setelah pengumuman tarif Trump, kapitalisasi pasarnya menguat lebih dari Rp80.000 triliun.

Nasdaq, indeks yang kebanyakan berisi saham-saham teknologi terbesar dunia dan indeks pasar saham Argentina terkoreksi sekitar 12% dalam seminggu memimpin kerugian terbesar dari rata-rata pasar saham secara internasional.

Untuk IHSG tercatat hijau karena itu posisi sebelum lebaran. Saat ini kita masih dalam periode libur dalam rangka hari raya Idul Fitri, tetapi ketika pasar buka pada Selasa esok hari (8/4/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak menutup kemungkinan bisa jeblok lagi, bahkan bisa saja kena trading halt lagi.

Sekitar 11 hari kita menikmati libur panjang lebaran, tetapi pada masa itu, ada beberapa sentimen negatif yang potensi berdampak ke IHSG, diantaranya sebagai berikut :

1. Tarif Resiprokal Trump Bikin Geger, Perang Dagang Dimulai

Era perdagangan bebas tampaknya sudah usai, setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menetapkan tarif resiprokal atau timbal balik ke 160 negara, termasuk Indonesia.

Seperti diketahui, AS akan memberlakukan tarif bea impor dengantarif dasar 10% pada semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara lain.

Tarif impor ke China akan diberlakukan 34%, 20% untuk Uni Eropa, 25% untuk Korea Selatan, 24% untuk Jepang, dan 32% untuk Taiwan.

Selain itu, pemerintahan Trump juga memberlakukan tarif timbal balik khusus negara terhadap negara-negara yang dituduh melakukan praktik perdagangan tidak adil. Di antaranya termasuk India, Vietnam, dan Uni Eropa. Tarif ini disesuaikan sekitar setengah dari tarif yang negara-negara tersebut kenakan terhadap barang AS.

Karena itu, Kementerian Perdagangan China gerak cepat menyatakan pada Jumat (4/4/2025) bahwa mereka akan memberlakukan tarif sebesar 34% pada semua produk AS. Pernyataan ini mengecewakan para investor yang sebelumnya berharap kedua negara akan berunding terlebih dahulu sebelum mengambil langkah balasan.

Tarif timbal balik itu menandai bahwa saat ini dunia sudah berubah cenderung pada kebijakan proteksionisme. Hal ini menjadi tanda dimulai perang dagang yang bisa memicu pergolakan pada perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia.

2. VIX Index Terbang Nyaris ke Level Pandemi Covid-19

Ketidakpastian akibat tarif Trump memicu indeks ketakutan pasar atau yang biasa disebut VIX index terbang lebih dari 50% dalam sehari. Bahkan dalam seminggu terakhir atau pekan pertama April 2025, indeks ini sudah melejit sekitar 80% ke atas level 40.

Pergerakan VIX indeks yang naik terlalu cepat menjadi tanda bahwa pelaku pasar khawatir akan dampak yang lebih luas dari tarif itu ke ekonomi global, mengingat hal itu akan mengerek harga barang lebih mahal, sehingga inflasi diproyeksi mengetat lagi, bahkan potensi bisa terjadi resesi sampai krisis lagi.

Patut dipahami, gerak ViX index itu berlawanan arah dengan pergerakan pasar saham. Jadi, ketika indeks itu semakin naik, maka peluang pasar saham semakin terkoreksi sangat memungkinkan masih bisa berlanjut.

3. Peluang Resesi AS Terbuka Lebar

Ekonomi global juga berisiko jatuh ke dalam resesi akibat kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Peringatan ini disampaikan oleh JPMorgan dalam laporan teranyar mereka pada Kamis (3/4/2025).

Jika tarif Trump benar-benar resmi diterapkan, tarif dasar 10% pada 5 April dan yang lebih tinggi ke beberapa negara per 9 April, risiko resesi global akan naik, dari perkiraan awal 40% menjadi 60% sebelum akhir tahun ini.

Catatan tersebut menyoroti kekhawatiran bahwa dampak ekonomi dapat diperburuk oleh potensi pembalasan, gangguan rantai pasokan, dan pukulan terhadap kepercayaan bisnis. JPMorgan juga memperingatkan bahwa pembatasan perdagangan yang sedang berlangsung dan pengurangan imigrasi dapat menyebabkan masalah sisi pasokan jangka panjang yang melemahkan pertumbuhan AS.

“Sepanjang tahun ini, kebijakan Amerika Serikat yang bersifat disruptif telah diakui sebagai risiko terbesar bagi prospek ekonomi global,” tulis perusahaan tersebut dalam sebuah catatan pada hari Kamis, seraya menambahkan bahwa kebijakan perdagangan AS kini dianggap kurang ramah terhadap dunia usaha dibandingkan yang diperkirakan.

“Dampaknya kemungkinan akan diperbesar oleh tindakan balasan tarif, penurunan sentimen bisnis di AS, dan gangguan rantai pasokan.”

Sementara itu, S&P Global juga menaikkan kemungkinan “subjektif” resesi di AS menjadi antara 30% hingga 35%, dari 25% pada Maret lalu.

Selain itu, sebelum pengumuman tarif pada 2 April waktu AS, Goldman Sachs juga menaikkan kemungkinan terjadinya resesi di Amerika Serikat menjadi 35% dari sebelumnya 20%, dengan catatan bahwa fundamental ekonomi tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya.

HSBC pada hari Kamis menyatakan bahwa narasi resesi akan semakin menguat, meskipun sebagian dari risiko ini sudah “tercermin dalam harga pasar.”
“Indikator probabilitas resesi berbasis pasar saham kami menunjukkan bahwa pasar ekuitas telah memperhitungkan sekitar 40% kemungkinan resesi terjadi pada akhir tahun,” tambah analis HSBC.

Beberapa lembaga riset lainnya termasuk Barclays, BofA Global Research, Deutsche Bank, RBC Capital Markets, dan UBS Global Wealth Management juga memperingatkan bahwa ekonomi AS menghadapi risiko resesi yang lebih tinggi tahun ini jika tarif baru yang diberlakukan oleh Trump tetap berlaku.

Barclays dan UBS memperingatkan bahwa ekonomi Amerika Serikat berisiko memasuki fase kontraksi, sementara analis lainnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara umum hanya akan berada di kisaran 0,1% hingga 1%.

Sejumlah perusahaan sekuritas seperti Barclays, Goldman Sachs, RBC, dan Capital Economics memangkas target akhir tahun mereka untuk saham-saham AS. UBS bahkan menurunkan rekomendasinya dari “menarik” menjadi “netral.”

4. Rupiah di Pasar Luar Negeri Tembus Level Terlemah Sepanjang Masa

Berikutnya, dari nilai tukar rupiah kita sepanjang libur lebaran ini mengalami pelemahan yang signifikan di pasar luar negeri.

Dilansir dari Refinitiv, pada Minggu (6/4/2025) pukul 08:10 WIB, nilai tukar mata uang Garuda telah mencapai Rp17.059/US$ atau merupakan posisi terendah sepanjang sejarah.

Nilai tukar rupiah di pasar NDF jauh lebih lemah dibandingkan pada penutupan perdagangan reguler terakhir sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025) rupiah berada pada posisi Rp16.555/US$ atau menguat 0,12%. Artinya rupiah tampak berpotensi melemah sangat signifikan ketika pasar spot dibuka pada pekan ini.

Untuk diketahui, NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasarspot.

Slot 88

30 Perusahaan Minyak Terbesar Dunia: Harga Jatuh, Laba Bisa Jeblok!

INFOGRAFIS, Kalahkan Apple, Saudi Aramco Cetak Laba Terbesar Sedunia

Sederet perusahaan minyak terbesar dunia nasibnya makin goyang gara-gara harga minyak mentah anjlok dihajar tiga badai sekaligus yakni tarif Presiden Amerika serikat (AS) Donald Trump, tarif balasan dari China, dan keputusan OPEC.

Merujuk Refinitiv, pada perdagangan terakhir pekan ini Jumat (4/4/2025) harga patokan global minyak Brent ditutup di US$65,58 per barel atau jatuh 6,5%. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 20 Agustus 2021 atau tiga tahun lebih.

Harga minyak jenis WTI (West Texas Intermediate) jatuh 7,4% dan berakhir di US$61,99. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 26 April 2021 atau hampir empat tahun lalu saat dunia diguncang pandemi.

Tekanan hebat terjadi pada harga minyak dunia. Dalam dua hari, harga minyak Brent ambruk 12,5% dan WTI jatuh 13,6% atau hampir 14%.

Sepanjang pekan ini, Brent turun 10,9%, penurunan mingguan terbesar dalam satu setengah tahun terakhir. Minyak WTI mencatat penurunan terbesar dalam dua tahun sebesar 10,6%.

Harga minyak ambruk setelah China meningkatkan tarif terhadap barang-barang AS, memperburuk perang dagang yang menyebabkan investor memperkirakan peluang resesi global yang lebih tinggi.

China, importir minyak terbesar di dunia, mengumumkan akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 34% pada semua barang dari AS mulai 10 April.

Negara-negara di seluruh dunia pun bersiap untuk melakukan pembalasan setelah Presiden Donald Trump menaikkan tarif ke level tertinggi dalam lebih dari satu abad.

Harga minyak juga mendapat tekanan dari keputusan OPEC+ (Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya) yang memutuskan untuk menaikkan produksi lebih cepat dari rencana semula. Mereka kini berencana menambah 411.000 barel per hari (bph) ke pasar pada Mei, jauh lebih besar dari rencana awal yang hanya 135.000 bph.

Faktor lainnya adalah putusan pengadilan Rusia yang menyatakan fasilitas ekspor terminal Laut Hitam milik Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) tidak perlu ditangguhkan. Keputusan itu bisa mencegah penurunan produksi dan pasokan minyak Kazakhstan.

Minyak, gas, dan produk olahan tetap bebas dari tarif baru Trump, tetapi kebijakan ini tetap bisa memicu inflasi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan memperburuk sengketa dagang, yang semuanya bisa membebani harga minyak.

Goldman Sachs pun memangkas proyeksi harga minyak untuk Desember 2025, masing-masing sebesar US$5 menjadi US$66 untuk Brent dan US$62 untuk WTI.

“Risiko terhadap proyeksi harga minyak kami yang telah dikurangi masih mengarah ke bawah, terutama untuk tahun 2026, mengingat meningkatnya risiko resesi dan pasokan OPEC+ yang lebih tinggi,” kata Daan Struyven, Kepala Riset Minyak Goldman Sachs, dalam sebuah catatan kepada Reuters.

HSBC juga menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2025, dari 1 juta bph menjadi 0,9 juta bph, dengan alasan tarif dan keputusan OPEC+.

Sementara itu, para manajer investasi meningkatkan posisi beli bersih (net long) pada kontrak berjangka dan opsi minyak mentah AS dalam sepekan hingga 1 April, menurut data dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) pada Jumat.

Dengan berbagai guncangan itu sederet raksasa perusahaan minyak di dunia menghadapi tantangan dalam bisnis-nya. Harga jual yang makin turun akan membuat pendapatan juga ikut terkontraksi, apalagi dengan prospek perlambatan ekonomi global, demand juga belum bisa pulih dalam waktu singkat.

Duh! Trump Diduga Gunakan AI Lancarkan Perang Tarif Dagang

Donlad Trump & RI

Tarif resiprokal yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut buatan Artificial Intelligence (AI). Hal tersebut terungkap dengan perhitungan sederhana yang dilakukan oleh ekonom James Surowiecki dan laman The Verge.

The Verge melaporkan angka tarif baru itu berasal dari perhitungan yang disederhanakan dari chatbot AI. Menurut laporan itu, tim Trump perlu menggunakannya karena formulasi harus dilakukan dalam waktu singkat.

Sementara itu. Surowiecki mengatakan seseorang bisa membuat angka yang sama seperti perhitungan Gedung Putih. Caranya dengan mengambil defisit perdagangan suatu negara dengan AS. Berikutnya hasil angka itu membaginya dengan total ekspor ke AS.

“Bagi dua angka tersebut, dan Anda akan mendapatkan tarif timbal balik diskon yang siap digunakan,” jelasnya.

Media AS, Politico juga mengindikasikan dugaan serupa. Sejumlah pengguna X mencoba melakukan hal serupa. Mereka melakukan percobaan dengan meminta pada sejumlah chatbot yakni ChatGPT, Gemini, Claude, dan Grok. Perhitungannya dengan memecahkan defisit perdagangan dan menempatkan AS pada level yang sama, dengan rumus yang dihasilkan chatbot sama, yakni defisit dibagi ekspor.

Namun Gedung Putih membantah klaim tersebut. Pihak pemerintah menyebutkan akan mempublikasikan rumus yang digunakan. Kebijakan impor yang dikeluarkan Trump membebankan pada sejumlah negara. Pemerintah AS menerapkan basis tarif impor 10% ke semua negara dan ada juga tarif resiprokal.

Tiap negara mendapatkan besaran yang berbeda, berdasarkan defisit perdagangan yang ditimbulkan. Misalnya Indonesia dikenakan tarif sebesar 32%.

Menhub Tinjau Arus Balik di Stasiun Pelabuhan, Beri Imbauan Ini

Foto udara menujukan kendaraan roda empat antre menaiki kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, (28/3/2025). Kepadatan Pelabuhan Merak berangsur terurai pada H-3 Lebaran. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melakukan kunjungan ke sejumlah simpul transportasi strategis untuk meninjau kesiapan arus balik Lebaran tahun ini. Tinjauan dilakukan di beberapa titik seperti stasiun kereta pusat pantauan arus darat, laut, dan udara.

Tinjauan dilakukan di Stasiun Pasar Senen, Kantor Pusat PT Pelni, Posko Angkutan Lebaran di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, serta Jasa Marga Toll Road Command Center (JMTC) Jatiasih, Bekasi.

“Kami terus berupaya memastikan arus balik mudik tahun ini berjalan aman, nyaman, dan lancar. Koordinasi antar instansi terus ditingkatkan agar pelayanan kepada masyarakat semakin optimal,” ujar Dudy, dalam keterangan, Kamis, (3/4/2025).

Di Stasiun Pasar Senen, Dudy memantau langsung operasional perjalanan kereta api jarak jauh yang menjadi salah satu moda transportasi favorit pemudik.

Pada Operation Room Kantor Pusat PT Pelni, Dudy meninjau pergerakan pemudik pengguna kapal laut. Pemantauan dilakukan secara real-time untuk memastikan seluruh kapal beroperasi sesuai dengan jadwal dan standar keselamatan yang ditetapkan.

Selanjutnya, dalam kunjungan ke Posko Angkutan Lebaran di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Dudy meninjau kesiapan maskapai, personel bandara, serta fasilitas pendukung lainnya guna memastikan arus balik berjalan lancar tanpa kendala.

Sedangkan di JMTC Jatiasih, Menhub melakukan pengecekan kesiapan arus balik jalur darat serta menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk menghadapi arus balik menuju Jakarta.

“Untuk kesiapan mudik jalur darat, kami akan terus berkoordinasi dengan Korlantas Polri dan Jasamarga untuk menetukan rekayasa lalu lintas yang akan ditetapkan,” kata Dudy.

Rekayasa akan dilakukan jika kendaraan yang memadati lalu lintas sudah mencapai parameter minimum dilaksanakannya contra flow ataupun one way. Berdasarkan proyeksi Jasa Marga, Puncak Arus Mudik akan terjadi pada Minggu, 6 April 2025.

Dudy juga mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan arus balik dengan baik, memanfaatkan layanan informasi yang tersedia, dan mematuhi aturan keselamatan berkendara demi kenyamanan bersama.

Pengusaha Dorong Pemerintah Segera Nego Tarif Baru ke Trump

Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Pahala Mansury. (Dok. Kementerian Luar Negeri/andibarus_)

Kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump kembali menjadi sorotan. Pasalnya, kini Indonesia masuk dalam daftar negara yang terkena tarif resiprokal hingga 32% akibat defisit perdagangan AS terhadap Indonesia yang terus meningkat. Keputusan ini membuat kalangan pengusaha dalam negeri kebingungan dan berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret.

Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Pahala Mansury menyebut Indonesia sebenarnya tidak memiliki neraca perdagangan yang begitu besar dibandingkan dengan negara lain.

“Indonesia sebenarnya adalah negara dengan neraca perdagangan positif nomor 15, jadi sebenarnya tidak begitu besar dibandingkan dengan negara-negara lainnya,” kata Pahala kepada CNBC Indonesia, Kamis (3/4/2025).

Sebagai informasi, data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan bahwa Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar US$ 14,34 miliar pada Januari-Desember 2024. Namun, menurut Badan Statistik AS, nilai surplus tersebut lebih tinggi, mencapai US$ 17,9 miliar. Selama lima tahun terakhir, defisit perdagangan AS dengan Indonesia telah melonjak sebesar 67%, dari US$ 8,58 miliar pada 2019 menjadi US$ 14,34 miliar pada 2024.

Pahala pun menekankan pentingnya negosiasi ulang agar Indonesia mendapatkan tarif perdagangan yang lebih adil.

“Kita berharap bahwa segera bisa dinegosiasikan kembali, berdasarkan review yang dilakukan oleh Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sebenarnya tarif Indonesia sudah cukup rendah. Mungkin perlu dipahami lebih lanjut dasar perhitungan tarif 64% yang disampaikan oleh pemerintah AS itu dasarnya apa? Karena hitung-hitungan Kadin dan DEN jauh lebih rendah dari angka tersebut,” jelasnya.

Dia menuturkan, Kadin sebagai mitra pemerintah siap memberikan dukungan penuh untuk membawa permasalahan ini ke meja perundingan dengan AS.

“Kadin, sebagai mitra pemerintah mewakili pengusaha RI, akan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah RI untuk menyampaikan hal di atas kepada pemerintah AS, sambil juga melihat kemungkinan peningkatan neraca perdagangan dengan AS yang lebih baik ke depannya,” lanjut dia.

Adapun kenaikan tarif ini berdampak besar bagi eksportir Indonesia, terutama di sektor tekstil, rajutan, dan alas kaki yang selama ini mengandalkan pasar AS. Produk minyak sawit, udang, ikan, serta peralatan elektrik juga menjadi komoditas unggulan yang terdampak oleh kebijakan baru ini.

Pemerintahan AS di bawah Trump telah menerapkan kebijakan tarif tinggi terhadap berbagai negara yang dianggap merugikan perdagangan AS. Selain Indonesia, negara-negara lain seperti India, Vietnam, dan Uni Eropa juga menghadapi kebijakan serupa. AS menetapkan tarif dasar 10% untuk semua impor, dengan tarif tambahan untuk negara-negara tertentu yang dianggap melakukan praktik perdagangan tidak adil.

Para pengusaha berharap agar pemerintah RI segera mengambil langkah strategis guna meredam dampak kebijakan ini dan menjaga daya saing ekspor Indonesia di pasar global.

“Apalagi saat ini, Indonesia dianggap dengan kondisi neraca yang lebih baik terhadap AS dibanding negara-negara tetangga seperti Vietnam. Ini bisa jadi kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi bagian supply chain/rantai pasok kebutuhan AS,”  tekannya.

FilmXXI