
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap Gunung Gede dan Gunung Salak. Hal itu disampaikan menyusul gempa bumi M4,1 yang mengguncang wilayah Bogor pada Kamis malam (10/4/2025).
Kedua gunung tersebut diketahui merupakan dua dari tujuh gunung api yang statusnya masih aktif di Jawa Barat. Berdasarkan pantauan di media sosial, warganet tak terkecuali Bima melaporkan kepanikan saat gempa mengguncang Bogor dan sekitarnya.
“Begitu terjadi gempa yang lumayan keras tadi malam, saya juga merasakan di rumah. Sampai loncat keluar, selama satu jam menunggu di luar. Itu tidak pernah terjadi sebelumnya,” ungkap Bima saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, dikutip Sabtu (12/4/2025).
Mantan Wali Kota Bogor ini lantas mengungkapkan telah mendorong kepala daerah untuk segera mengambil langkah-langkah mitigasi, terutama dengan menjalin komunikasi aktif dengan BMKG.
“Kami melihat kepala daerah sudah melakukan pendataan. Tapi yang paling penting adalah mitigasi. Jadi kami mendorong, mengimbau para kepala daerah untuk berkomunikasi dengan BMKG untuk mengantisipasi. Titik-titik mana saja yang rawan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kecenderungan aktivitas vulkanik di kawasan Gunung Salak dan Gunung Gede yang belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Ia meminta kewaspadaan dari semua pihak.
Lantas, Bagaimana Sebenarnya Status Gunung Gede Saat Ini?
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut memberikan penjelasan terkait gempa bumi yang terjadi di kota Bogor. Badan Geologi mengungkapkan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di Tenggara Kota Bogor, pada koordinat 6.62 LS dan 106.80 BT berjarak 2 km Tenggara Kota Bogor. Gempa bumi dengan magnitudo 4,1 berada pada kedalaman 5 km.
“Gempa bumi ini diikuti oleh dua gempa susulan dengan magnitudo masing-masing (M1.8, kedalaman 15 Km) dan M1.7, kedalaman 11 Km),” tulis Badan Geologi dikutip dari laman esdm.go.id, Sabtu (12/4/2025).
Morfologi wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi, merupakan dataran bergelombang hingga perbukitan dengan kemiringan landai hingga curam, terutama di bagian selatan yang mendekati kawasan pegunungan.
“Batuannya dominan batuan rombakan gunung api yang telah lapuk dan sebagian merupakan endapan aluvial,” tulis Badan Geologi.
Menurut data Badan Geologi, wilayah Bogor dan sekitarnya didominasi oleh jenis kelas tanah keras hingga sedang (kelas D). Sedangkan untuk daerah utara sebagian besar disusun oleh jenis tanah sedang hingga lunak (E).
Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di sekitar kota Bogor dengan mekanisme sesar mendatar.
Di sisi lain, berdasarkan informasi dari BPBD Kota Bogor, kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan kerusakan ringan-sedang pada beberapa bangunan di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Barat, salah satunya di perumahan Bogor Nirwana Residence.
Berikut lima rekomendasi dari Badan Geologi menyikapi gempa bumi yang terjadi di Bogor:
1. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
2. Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai arahan dari BPBD setempat.
3. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak mengakibatkan terbentuknya sesar permukaan dan bahaya ikutan (retakan tanah, penurunan tanah, likuifaksi dan gerakan tanah).
4. Badan Geologi akan mengirim Tim Tanggap Darurat ke lokasi bencana guna melakukan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan rekomendasi teknis kepada Pemerintah Daerah terdampak bencana.
5. Gunung api yang terdekat dengan pusat gempa bumi adalah G. Gede. Badan Geologi memantau secara menerus aktivitas G. Gede dan pada saat ini tingkat aktivitas G. Gede pada level 1 (Normal). Jika ada informasi terkait dengan aktivitas G. Gede, akan dilaporkan oleh Badan Geologi.