
Pelatih timnas U-23 Korea Selatan (Korsel) Lee Min-sung menyanjung penampilan kiper timnas U-23 Indonesia Cahya Surpriadi, ketika kedua tim ini bertemu pada laga pamungkas Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa,
Sanjungan ini karena Cahya tampil apik di bawah mistar gawang, dengan menggagalkan delapan tembakan dari sembilan tembakan tepat sasaran yang Korsel lesatkan selama 90 menit.
Satu-satunya tendangan yang menjebol gawang Cahya adalah dari Hwang Do-yoon (7′), pemain yang mencetak satu gol dan empat assists dari 25 penampilannya bersama FC Seoul di K League 1 2025.
“Kiper Indonesia bermain bagus. Jadi itu sebabnya kami hanya mencetak satu gol,” kata Min-sung pada jumpa pers pasca pertandingan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Cahya mengungkapkan tak ada hal spesial dalam penampilan apiknya ini, karena ia hanya menjalankan instruksi pelatih kiper dan kemudian menerapkannya di lapangan.
“Saya terapkan semua apa yang pelatih berikan di latihan dan saya lakukan di pertandingan,” kata kiper PSIM Yogyakarta yang kini berusia 22 tahun tersebut saat ditemui di mixed zone Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa.
Di musim ini, Cahya terlihat sedang memasuki musim terbaiknya setelah membantu PSIM menghuni posisi keempat klasemen sementara BRI Super League 2025/2026 dengan 10 poin.
Laskar Mataram menjadi tim yang belum pernah kalah di Super League, bersama empat tim lainnya yaitu Persija Jakarta, Borneo FC, Arema FC, dan PSM Makassar. Mereka juga menjadi tim dengan pertahanan terbaik sejauh ini bersama Persija karena hanya kebobolan dua gol dari empat pertandingan. Catatan ini hanya kalah dari Borneo yang baru kemasukan satu gol.
Adapun, dari empat pertandingan, Cahya menjaga gawang PSIM sebanyak tiga kali dengan kebobolan dua gol dan catatan satu clean sheet.