
Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menyerap sebanyak 32.000 ton gabah kering panen dari petani di daerah itu sampai dengan 28 Agustus 2025.
“Gabah yang diserap nantinya diolah bekerja sama dengan mitra penggilingan,” ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Jumat.
Budi mengatakan penyerapan 32.000 ton gabah kering itu di antaranya Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan,
Lebih lanjut, ia mengatakan penyerapan gabah tersebut sempat mengalami penurunan pada Juni-Juli 2025 karena sudah tidak memasuki masa panen di wilayah Sumut.
“Kami kembali melakukan penyerapan Agustus dengan total sebanyak 120 ton gabah kering panen di beberapa daerah yang telah memasuki musim panen,” tutur dia.
Budi mengatakan lokasi yang mulai memasuki musim panen di Sumut yakni Serdang Bedagai, Deli Serdang, Batu Bara dan asahan.
Menurut dia, bulan depan diprediksi wilayah lainnya juga mulai memasuki musim panen yang membuat penyerapan semakin bertambah.
Ia menyarankan ke para petani di wilayah beribu kota Medan itu agar menjual gabah ke Bulog, karena sudah ditetapkan harga Rp6.500 per kilogram atau Rp6.700 per kilogram gabah kering panen di penggilingan.
Hal ini sesuai dengan kebijakan yang diatur melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Budi menambahkan untuk stok di Gudang Bulog di wilayah ini dengan total 47.570 ton yang cukup untuk menstabilkan harga pangan tersebut.
“Kami juga mengajukan lagi ke pusat karena gerakan pangan murah terus dilakukan di seluruh kelurahan Sumut,” tutur dia.