Pantas Banyak Orang Yahudi Sukses dan Kaya Raya, Ini Rahasianya

Orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks membawa barang-barang mereka sebelum menaiki kapal untuk warga negara AS dan anggota keluarga dekat mereka ketika mereka meninggalkan Israel menuju Siprus, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Haifa, Israel, 16 Oktober 2023 . (REUTERS/Shir Torem)

Pada abad ke-20, orang Yahudi di Barat tercatat sukses menjadi tokoh intelektual dan menempati kelas tertinggi ekonomi. Lalu tak sedikit dari mereka yang meraih penghargaan tertinggi ilmu pengetahuan, yakni Nobel.

Dalam kurun 1901-1962, 16% pemenang Nobel sains adalah orang Yahudi. Sebut saja fisikawan tersohor keturunan Yahudi Albert Einstein peraih Nobel fisika pada 1921.

Mengacu riset Paul Burstein dalam “Jewish Educational and Economic Success in the United States” (2007) di Amerika Serikat, bangsa Yahudi tercatat lebih sukses secara ekonomi dan pendidikan dibanding kelompok bangsa dan ras lain. Lantas, apa resep rahasia bangsa Yahudi hingga bisa “menggenggam dunia” hingga kini?

Menurut Richard Lynn dan Satoshi Kanazawa dalam “How to explain high Jewish achievement” (2008) setidaknya ada dua hipotesis untuk menjelaskan pencapaian tinggi mereka.

Pertama, orang Yahudi terbukti punya kecerdasan di atas rata-rata. Seperti diungkap oleh Jacobs dalam tulisan Jewish Contribution to Civilization (1919) yang menyebut, “Yahudi Jerman berada di puncak kesuksesan Eropa”.

Dasar Jacobs menyampaikan hal ini disebabkan oleh pandangan empiris yang melihat kesuksesan orang Yahudi di Eropa ketika itu. Namun, akibat belum ada alat ukur berupa tes kecerdasan atau tes Intellectual Quotient (IQ), maka pernyataan tersebut belum tentu sahih.

Barulah saat tes IQ mulai berkembang di pertengahan abad ke-20, hipotesis yang menyebut orang Yahudi punya kecerdasan tinggi, salah satunya pernyataan Jacobs, bisa diperkuat dengan hasil tes tersebut. Hasil tes memang menunjukkan bahwa benar orang Yahudi punya kecerdasan di atas rata-rata.

Kedua, kesuksesan mereka didasari oleh nilai-nilai budaya yang kuat. Nilai budaya yang dimaksud, menurut Lynn dan Kanazawa adalah etos kerja untuk mengejar kesuksesan.

Bagi keluarga Yahudi, kesuksesan adalah hal mutlak yang harus diraih setiap anak di tiap generasi. Alhasil, tiap orang tua mengharuskan anak-anaknya untuk berprestasi. Mereka memberikan asupan gizi terbaik dan memberi motivasi supaya memiliki hobi membaca.

Sebab, mereka percaya kalau literasi adalah satu-satunya cara keluar dari kebodohan. Hal ini telah dibuktikan sendiri oleh mereka berdasarkan kasus di era Kekhalifahan Islam Abbasiyah (750 M-1258 M).

Ketika itu, mengacu pada riset berjudul The Chosen Few: How Education Shaped Jewish (2012), mereka mengalami peristiwa traumatis berupa penghancuran kuil. Dari sini, mereka kemudian terpantik untuk bisa membaca dan melepas diri dari jeratan buta huruf.

Singkat cerita, saat sudah memiliki literasi mumpuni, mereka meninggalkan pekerjaan lama di sektor pertanian dan fokus di sektor literasi dan pendidikan. Ketika menekuni sektor baru inilah mereka percaya kalau dua hal itu terbukti membuat sejahtera dari sisi pendapatan. Atas dasar inilah, kelak orang Yahudi sangat berorientasi pada pendidikan.

Tak cuma dua alasan itu saja, pendapat lain juga disampaikan sejarawan Jerry Z. Muller di Project Syndicate. Menurutnya, kesuksesan orang Yahudi juga berkaitan erat dengan diskriminasi yang selama ini mereka alami yang lantas berdampak pada dua hal.

Pertama, mereka jadi memiliki relasi kuat antar-Yahudi. Kelak, relasi ini menjadi pembuka rezeki. Mereka menjadi saling mengenal, bisa memulai pekerjaan dan bisnis baru.

Kedua, mereka menjadi belajar untuk mencari peluang baru yang tidak diminati banyak orang, sehingga bisa mengangkat derajatnya. Belakangan, mereka bakal menekuni pekerjaan sebagai pedagang atau menciptakan penemuan baru yang belum dipikirkan sebelumnya.

Soal kreasi penciptaan penemuan baru yang berkaitan dengan kreativitas, riset Paul Burstein dalam “Jewish Educational and Economic Success in the United States” (2007) menyebutkan, hal ini bisa terjadi karena mereka skeptis terhadap ide-ide konvensional lokal yang ditumbuhkan di tempat mereka tinggal.

Jadi, saat tidak mau menggunakan ide-ide tersebut, otak imigran Yahudi langsung berpikir kreatif menciptakan cara baru yang kelak merangsang kreativitas dan kecerdasan intelektual. Nantinya, semua itu berujung pada kesuksesan di bidang ekonomi.

Setidaknya itulah beberapa resep rahasia kesuksesan ala orang Yahudi. Cara-cara itu sebenarnya bisa ditiru oleh semua orang. Sebab, untuk meraih kesuksesan dan kekayaan kita perlu banyak belajar dari orang lain, apapun suku bangsa, agama atau etnisnya.

Taiwan Panas, China Kerahkan 50 Jet Tempur Dekati Taipe

A Taiwanese national flag flutters at half-staff at presidential office Saturday, Aug. 1, 2020, two days after former President Lee Teng-hui died in Taipei, Taiwan. Lee, who brought direct elections and other democratic changes to the self-governed island despite missile launches and other fierce saber-rattling by China, died on Thursday at age 97. (AP Photo/Chiang Ying-ying)

Kementerian Pertahanan Taiwan mengungkapkan bahwa sebanyak 50 pesawat militer dan enam kapal perang milik China terdeteksi di sekitar pulau itu dalam 24 jam terakhir hingga Jumat pagi (20/6/2025) waktu setempat.

Beijing disebut melakukan latihan gabungan udara-laut, termasuk penerbangan pesawat tempur dan drone yang melintasi garis tengah Selat Taiwan, garis tidak resmi yang selama ini menjadi batas de facto antara kedua pihak.

“Sebanyak 15 pesawat melintasi garis tengah dan bergabung dengan kapal angkatan laut dalam latihan bersama,” ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan, seperti dikutip AFP. “Kami memantau situasi dan menanggapinya dengan tepat.”

Tak lama setelah itu, 24 pesawat militer tambahan China, termasuk jet tempur dan drone, kembali terlihat sejak pukul 08:50 pagi waktu setempat.

Lonjakan aktivitas militer ini terjadi tak lama setelah kapal patroli Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Spey, melintasi Selat Taiwan pada 18 Juni lalu. Taiwan menyebut pelayaran itu sebagai bentuk dukungan terhadap kebebasan navigasi di perairan internasional.

“Selat Taiwan adalah jalur pelayaran internasional dan harus tetap terbuka untuk semua,” kata Kementerian Luar Negeri Taiwan dalam pernyataan terpisah.

Kehadiran kapal perang Inggris ini mengingatkan pada insiden serupa tahun 2021, ketika fregat HMS Richmond juga melintasi Selat Taiwan. Saat itu, China bereaksi keras dengan mengerahkan militernya untuk membayangi kapal Inggris tersebut.

Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dan tidak menutup kemungkinan akan menggunakan kekuatan militer untuk merebutnya. Taiwan, yang memiliki pemerintahan sendiri dan sistem demokrasi, menolak klaim tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir, China secara konsisten meningkatkan tekanan terhadap Taiwan melalui latihan militer, spionase, serangan siber, dan penyebaran disinformasi.

Pada April lalu, Taiwan juga melaporkan deteksi 76 pesawat dan 15 kapal perang China dalam satu hari, sementara rekor tertinggi terjadi pada 15 Oktober 2023, dengan 153 pesawat menyusul pidato Presiden Taiwan Lai Ching-te yang memicu kemarahan Beijing.

Sinyal Misterius Muncul dari Bawah Es di Antartika

Jumlah lapisan es laut yang mengelilingi Benua Antarktika kini sudah berkurang dari sebelumnya. Hal itu ditangkap oleh satelit yang sudah digunakan sejak akhir 1970-an.

Sinyal misterius dari dalam lapisan es Antartika kembali bikin penasaran ilmuwan dunia.

Sinyal berupa gelombang radio tersebut tertangkap oleh eksperimen balon udara Antarctic Impulsive Transient Antenna (ANITA) pada 2006 dan 2014. Anehnya, sinyal itu bukan datang dari luar angkasa seperti biasanya, melainkan dari bawah es.

“Gelombangnya sangat curam, sekitar 30 derajat di bawah permukaan es,” kata astrofisikawan dari Penn State University, Stephanie Wissel, dikutip dari Science Alert, Rabu (18/6/2025). “Dan hingga kini, kami belum punya penjelasan pasti, tapi kemungkinan besar itu bukan neutrino,” imbuhnya.

ANITA padahal dirancang untuk menangkap gelombang dari sinar kosmik yang menghantam atmosfer dari luar angkasa. Namun, sinyal ini justru datang dari arah sebaliknya, memicu spekulasi tentang kemungkinan adanya partikel baru yang belum dikenal sains.

ANITA padahal dirancang untuk menangkap gelombang dari sinar kosmik yang menghantam atmosfer dari luar angkasa. Namun, sinyal ini justru datang dari arah sebaliknya, memicu spekulasi tentang kemungkinan adanya partikel baru yang belum dikenal sains.

Kas138

China Tanam Chip Otak Pertama, Elon Musk Minggir

Neuralink buka-bukaan masalah pada proyek implan chip otak ke manusia. Startup milik Elon Musk tersebut mengaku ada kabel kecil yang salah posisi di dalam otak pasien pertamanya. (X @Neuralink)

China berhasil menanamkan chip otak dalam uji klinis pertama yang memungkinkan seseorang mengendalikan perangkat elektronik hanya dengan pikiran.

Teknologi ini menempatkan China sejajar dengan Amerika Serikat dalam perlombaan antarmuka otak-komputer (brain-computer interface/BCI), sebuah bidang futuristik yang selama ini didominasi oleh perusahaan milik Elon Musk, Neuralink.

Uji coba dilakukan pada Maret lalu terhadap pasien yang mengalami kelumpuhan total (tetraplegia). Beberapa minggu pascaoperasi, pasien tersebut mampu memainkan game balap dan catur hanya dengan pikiran, menurut pernyataan dari Center for Excellence in Brain Science and Intelligence Technology di Shanghai.

Implan yang digunakan berukuran sangat kecil, hanya 26 mm dengan ketebalan kurang dari 6 mm, dan diklaim lebih dari 100 kali lipat lebih fleksibel dibandingkan teknologi yang dikembangkan Neuralink. Ini membuat China menjadi negara dengan teknologi BCI paling ringan dan fleksibel saat ini.

Langkah selanjutnya, tim ilmuwan akan mengembangkan kemampuan pasien untuk mengendalikan lengan robotik guna melakukan aktivitas fisik yang lebih kompleks seperti menggenggam dan mengangkat benda.

Mengutip Business Standard, Selasa (17/6/2025), uji klinis ini merupakan kolaborasi antara pusat riset otak tersebut dengan Rumah Sakit Huashan, Universitas Fudan.

China memang telah menunjukkan geliat di bidang teknologi otak lewat beberapa eksperimen startup lokal. Namun, uji klinis terbaru ini menjadi sinyal kuat bahwa Negeri Tirai Bambu siap bersaing secara serius dengan AS dalam pengembangan teknologi penghubung pikiran dan mesin.

Targetnya, chip ini bisa mendapatkan izin edar dan masuk ke pasar secara komersial mulai tahun 2028.

Toto 4D

Ramai Isu Grab Caplok Gojek, Bos GoTo Bilang Ini ke Ribuan Ojol

CEO GoTo Patrick Walujo

Di tengah kencangnya isu akuisisi Gojek oleh Grab, Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, menyuarakan semangat juang kepada ribuan mitra driver Gojek dan GoPay. Momen itu terjadi pada acara Apresiasi Mitra Juara Gojek & GoPay 2025.

Patrick tampil membakar semangat para ojol dengan menyebut Gojek sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Ia juga menegaskan bahwa platform ini adalah karya anak bangsa yang layak dibanggakan.

Patrick mengungkapkannya dalam pidatonya kepada ribuan mitra driver yang hadir langsung di acara tersebut. Ia menekankan bahwa Gojek dan GoPay merupakan kebanggaan Indonesia serta simbol dari keberhasilan lokal dalam menghadapi tantangan global.

“Dengan kerja keras, senyum ikhlas, dan pelayanan terbaik, Bapak dan Ibu telah menjadikan Gojek dan Gopay sebagai kebanggaan anak bangsa. Dan membuktikan bahwa kita bisa menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri,” ucap Patrick, dikutip Senin (16/6/2025).

“Dengan kerja keras, senyum ikhlas, dan pelayanan terbaik, Bapak dan Ibu telah menjadikan Gojek dan Gopay sebagai kebanggaan anak bangsa. Dan membuktikan bahwa kita bisa menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri,” ucap Patrick, dikutip Senin (16/6/2025).

PG Soft

Tukang Becak di Jawa Mendadak Jadi OKB, Menang Undian Rp 50 M

Becak mengangkut wisatawan di sebelah tanda untuk Korea Utara-AS mendatang. KTT, dekat hotel Metropole di Hanoi, Vietnam, 25 Februari 2019. (REUTERS / Kim Kyung-Hoon)

Malam itu, Rabu 9 Mei 1990, tukang becak berusia 72 tahun bernama Sayat tak menyangka hidupnya akan berubah total. Saat mendengar angka-angka diumumkan lewat radio tuanya, ia langsung tersungkur sujud di halaman rumah bambu miliknya-seluruh nomor undian kupon SDSB yang ia beli cocok. Sayat resmi jadi miliarder.

“Saya tidak tahu harus berkata apa. Saya cuma menangis dan bersyukur,” kata Sayat, dikutip Harian Waspada, 17 Mei 1990.

Selama bertahun-tahun, Sayat menjalani hidup dalam keterbatasan. Dengan tenaga tuanya, ia mengayuh becak sejauh puluhan kilometer setiap hari di jalanan Magelang, mengantar penumpang tanpa tahu pasti berapa rupiah yang akan dibawa pulang.

Dari uang yang ia hasilkan, sebagian digunakan untuk kebutuhan harian, sebagian lagi disisihkan untuk menyambung kontrak rumah, dan sisanya-yang kadang nyaris tak ada-digunakan membeli kupon undian SDSB: Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah, program undian resmi pemerintah yang mulai dijual pada 1 Januari 1989.

Harga kuponnya bervariasi, mulai dari Rp1.000 hingga puluhan ribu. Pemerintah saat itu mempromosikan SDSB sebagai cara kreatif menggalang dana pembangunan. Hasil dari penjualan kupon dimanfaatkan untuk proyek sosial, dan sebagai timbal balik, pembeli berkesempatan memenangkan hadiah miliaran rupiah. Namun, peluang menangnya sangat kecil, mirip seperti lotre.


Jalan Keluar dari Kemiskinan


Sayat mengaku membeli kupon bukan karena tergiur hadiah semata, tetapi karena merasa tak punya pilihan lain untuk mengubah nasib. “Saya hanya berpikir, kalau pun tak menang, saya sudah berusaha,” katanya dalam wawancara dengan pewarta setempat.

Setiap minggu, ia menyempatkan diri membeli kupon dengan harapan satu hari nanti keberuntungan datang menghampiri. Dan pada malam itu, tepat pukul 23.30, keberuntungan itu benar-benar mengetuk pintunya. Sayat menyalakan radio tuanya, mendengarkan pengumuman pemenang SDSB yang dibacakan penyiar.

“Delapan, empat, sembilan, tiga, tujuh… dan terakhir sembilan!” seru suara dari balik radio.

Sayat tersentak. Semua angka cocok. Ia tak percaya. Tapi setelah mencocokkan kembali angka-angka di tangannya, ia menyadari tak ada kesalahan. Kupon itu memang miliknya.

Keesokan harinya, Sayat melaporkan kemenangan ke panitia SDSB. Kabar pun tersebar cepat, dan dalam waktu singkat, warga Magelang dihebohkan dengan berita seorang tukang becak yang mendadak jadi miliarder.


Rp1 Miliar Tahun 1990 Setara Rp50 Miliar Sekarang


Untuk menggambarkan besarnya nilai uang itu, pada 1990 harga satu unit rumah di kawasan elit Pondok Indah, Jakarta, hanya sekitar Rp80 juta. Artinya, dengan Rp1 miliar, Sayat bisa membeli setidaknya 12 rumah di sana. Sementara harga emas per gram hanya Rp20.000, sehingga Sayat bisa membeli 50 kg emas, yang jika dikonversi dengan harga emas saat ini (sekitar Rp1 juta per gram), nilainya mencapai Rp50 miliar.

Hadiah dijadwalkan akan diserahkan langsung oleh Menteri Politik, Hukum, dan HAM saat itu, Sudomo, di Jakarta.

Namun berbeda dari cerita banyak pemenang lotre yang terlena dalam kemewahan sesaat, Sayat justru berpikir panjang. Ia tidak menghambur-hamburkan uangnya.

“Saya mau taruh setengahnya di deposito, sisanya buat beli rumah, dan jadi modal hidup anak-anak,” ungkapnya. Ia juga memastikan tidak akan ikut undian SDSB lagi. “Buat apa? Saya sudah cukup. Sekarang saya ingin lebih banyak ibadah dan bangun masjid.”


Antara Harapan dan Perjudian


Meskipun legal dan dikelola oleh pemerintah, program SDSB sejak awal menuai kontroversi. Banyak tokoh agama dan masyarakat menilai SDSB tak ubahnya praktik perjudian terselubung. Namun karena saat itu kupon dijual secara sah oleh pemerintah lewat Kementerian Sosial, masyarakat tetap membelinya dengan rasa percaya.

Sayat adalah satu dari segelintir orang yang benar-benar menang. Tapi kisahnya tak bisa dijadikan teladan, karena keberhasilan semacam itu lebih didasarkan pada keberuntungan, bukan usaha.

Akhirnya, setelah gelombang protes dari berbagai kalangan, pemerintah resmi menghentikan program SDSB pada tahun 1993. Keputusan itu menandai akhir dari satu bab kontroversial dalam sejarah kebijakan sosial Indonesia.

JP500

Bank RI Ramai-Ramai Terbitkan Obligasi, Ada Apa?

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Sejumlah bank berencana menerbitkan obligasi. Ini terjadi saat tantangan likuiditas ketat masih menghantui industri.

Salah satunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Bank tersebut akan menerbitkan obligasi berwawasan sosial berkelanjutan I tahun 2025 dengan nilai Rp 5 triliun.

Penawaran umum akan dilakukan 24 Juni 2025 mendatang. Namun belum ada informasi jumlah obligasi dan imbal hasil yang ditawarkan.

BRI juga telah menyampaikan hasil dari penerbitan obligasi dalam prospektus yang dipublikasikan ke media massa. Rencananya untuk pembiayaan kembali proyek sosial, mulai dari infrastruktur dasar, akses terhadap layanan esensial, perumahan yang terjangkau, penciptaan lapangan kerja, dan program yang dirancang untuk mengurangi pengangguran, dan peningkatan dan pemberdayaan sosio-ekonomi.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga memiliki rencana yang sama dengan masa penawaran telah dimulai 12 Juni lalu hingga 23 Juni 2025 mendatang. Nilai pokok obligasi yang dierbitkan sebesar Rp 15 triliun.

Jumlah tetap pertama yang diterbitkan sebesar Rp 5 triliun. Namun belum jelas jumlah obligasi dan imbal hasil yang ditawarkan.

BNI mengatakan dana akan digunakan untuk penyaluran pembiayaan baru atau yang sudah ada untuk kegiatan, termasuk terkait kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) dan kegiatan usaha berwawasan sosial (KUBS).

Selain itu, Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) atau OCBC Indonesia juga menerbitkan obligasi dengan target dana Rp 8 triliun. Masa penawarannya telah berakhir 13 Juni yang dimulai sejak 3 Juni lalu.

Kembali belum jelas terkait jumlah obligasi dan imbal hasil yang ditawarkan. Pihak NISP mengatakan dana akan digunakan untuk modal pemberian kredit.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) juga berencana menerbitkan sukuk berkelanjutan seri II di semester I-2025 dengan perkiraan jumlahnya sekitar Rp 3 triliun yang bergantung pada permintaan pasar.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) juga berencana menerbitkan sukuk berkelanjutan seri II di semester I-2025. menjelaskan salah satu penyebab penerbitan obligasi karena pemenuhan kebutuhan likuiditas. Selain itu juga karena rencana strategis yang membutuhkan pendanaan dari penerbitan obligasi atau saham baru.

“Bila melihat kondisi sekarang ini, maka pemenuhan likuiditas bisa jadi adalah salah satu alasan utamanya,” ujar Trioksa saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (12/6/2025).

Togel

Bantu Rakyat, Sri Mulyani Minta Pajak & Bea Cukai Kejar Setoran

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama & Pejabat Pada Unit Organisasi Non Eselon Kemenkeu, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (13/6/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Ministry of Finance Republic of Indonesia)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi melantik 139 pejabat tinggi pratama atau eselon II dan pejabat pada unit organisasi, pada hari ini, Jumat (13/6/2025). Diantaranya, terdapat pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Dalam pidatonya ia meminta kedua direktorat penerimaan negara tersebut untuk bekerja lebih keras dan profesional dalam mengamankan penerimaan negara.

Bahkan, ia mengatakan DJP merupakan tulang punggung utama penerimaan negara. Maka dari itu, dalam menjalankan tugas mengumpulkan penerimaan pajak, penting untuk meningkatkan struktur serta fungsinya baik secara sistem maupun sumber daya manusianya. Seperti contohnya, melakukan perbaikan sistem perpajakan terbaru, Core Tax System.

“Perbaiki sistem Coretax dan yakinkan dapat berfungsi dan mampu untuk menjalankan tugas. Mengumpulkan penerimaan pajak secara efisien akuntabel dan adil perbaikan organisasi menjadi penting manusianya maupun struktur serta fungsinya tingkatkan,” ujar Sri Mulyani dalam pelantikan di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (13/6/2025).

Tak hanya itu, Sri Mulyani pun menyoroti Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) untuk meningkatkan dan melakukan perbaikan tata kelolanya. Pasalnya, DJBC adalah ujung tombak dari perdagangan internasional.

“Perekonomian kita sangat tergantung dari kemampuan kita menjaga ekonomi di perbatasan perdagangan internasional, ini tidak hanya membutuhkan pelaksanaan fungsi DJBC dari sisi enforcement tetapi juga intelijen untuk menandai titik-titik rawan baru berdasarkan konstelasi politik” ujarnya.

Bendahara negara tersebut pun mengingatkan bahwa di era media sosial dan keterbukaan informasi, kedua direktorat itu akan terus menjadi sorotan publik. Dengan mudahnya masyarakat dapat menyampaikan pendapat, kritik, bahkan hingga menuntut transparansi dan akuntabilitas.

“DJP dan DJBC akan menjadi institusi disorot publik masyarakat akan terus menyampaikan pandangan aspirasi menagih karena merasa membayar pajak menagih negara agar mendapat pelayanan, merasakan hasil dari pajak yang dibayarkan. Ini era transparansi dan akuntabilitas yang harus dijawab trampil cepat dan cerdas,” ujarnya.

Domestik Terancam Defisit Gas, Bahlil Jamin Tak Akan Batasi Ekspor

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan ke beberapa titik lokasi fasilitas Kilang LNG Tangguh yang dioperasikan oleh BP di Teluk Bintuni, Papua Barat, Rabu (11/6/2025). (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan tidak akan melakukan pembatasan ekspor gas ke luar negeri, sekalipun Indonesia saat ini menghadapi potensi defisit pasokan gas.

Bahlil memastikan bahwa pihaknya akan tetap memprioritaskan pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri. Namun di lain sisi, pemerintah juga akan tetap menghormati kontrak jangka panjang yang telah diteken oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan pembeli dari luar negeri.

“Jadi yang pertama memang kita memprioritaskan seluruh produk gas ini diprioritaskan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Tetapi kita juga harus ingat bahwa teman-teman KKKS ini sebelum melakukan develop terhadap wilayah kerja mereka sudah mencari market captive-nya dan itu kontraknya panjang,” ungkap Bahlil di fasilitas Kilang LNG Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat, dikutip Kamis (12/6/2025).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan tidak akan melakukan pembatasan ekspor gas ke luar negeri, sekalipun Indonesia saat ini menghadapi potensi defisit pasokan gas.

Bahlil memastikan bahwa pihaknya akan tetap memprioritaskan pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri. Namun di lain sisi, pemerintah juga akan tetap menghormati kontrak jangka panjang yang telah diteken oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan pembeli dari luar negeri.

“Jadi yang pertama memang kita memprioritaskan seluruh produk gas ini diprioritaskan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Tetapi kita juga harus ingat bahwa teman-teman KKKS ini sebelum melakukan develop terhadap wilayah kerja mereka sudah mencari market captive-nya dan itu kontraknya panjang,” ungkap Bahlil di fasilitas Kilang LNG Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat, dikutip Kamis (12/6/2025).

Kas138

Orang RI Akan Numpuk Tinggal di Kota Tahun 2045, AHY Mulai Siapkan Ini

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono saat memberi sambutan di acara pembukaan International Conference on Infrastructure/ICI 2025, di JICC, Jakarta, Rabu (11/6/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY memprediksi, pada tahun 2045, lebih dari 70% penduduk Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan. Urbanisasi yang masif ini, menurutnya, harus segera diantisipasi agar tidak berubah menjadi krisis perkotaan di masa depan.

“Pada 2045, lebih dari 70% penduduk Indonesia akan tinggal di kota. Tanpa tindakan, tantangan perkotaan hari ini akan menjadi krisis esok hari,” kata AHY saat membuka rangkaian acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JCC, Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Untuk itu, pemerintah saat ini tengah fokus berinvestasi dalam sejumlah sektor strategis, mulai dari perumahan terjangkau, pembangunan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD), gedung hijau, hingga pengendalian banjir dan kualitas udara.

“Kami berinvestasi pada perumahan terjangkau, pembangunan berorientasi transit, gedung hijau, kualitas udara, dan pengendalian banjir,” jelasnya.

Ia juga menyinggung ancaman nyata akibat penurunan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut di pesisir utara Pulau Jawa. Ancaman ini, katanya, mengancam jutaan jiwa dan membutuhkan pendekatan bertahap dan terintegrasi.

“Di pantai utara Jawa, penurunan tanah dan kenaikan permukaan laut mengancam jutaan jiwa. Kami merespons dengan inisiatif bertahap untuk melindungi masyarakat pesisir selaras dengan tujuan adaptasi iklim,” kata dia.

Dalam sesi konferensi pers, AHY menegaskan bahwa lonjakan urbanisasi tidak bisa dihindari, tapi justru harus dikelola dengan cermat melalui perencanaan dan penguatan infrastruktur kota.

“Tren ke depan, 70% penduduk kita akan tinggal di kota. Jadi urbanisasi sesuatu yang tidak bisa dicegah. Tapi harus kita antisipasi segala konsekuensinya. Artinya sumber daya kota ini harus diperkuat. Public service harus ditingkatkan. Jangan sampai penduduknya semakin padat, semakin banyak,” tegasnya.

Salah satu pendekatan yang dianggap penting adalah pengembangan kawasan TOD, di mana hunian dan aktivitas masyarakat terintegrasi langsung dengan transportasi publik. Konsep ini, menurut AHY, krusial untuk kota-kota besar yang terus berkembang.

“Konsep TOD, Transit Oriented Development, itu sekarang mengemuka untuk urban population. Jadi masyarakat kota, kota-kota metropolitan terutama. Ini penting sekali kalau ke depan kita kembangkan,” tutur dia.

Ia menekankan, kawasan TOD bukan hanya menyasar perumahan, tapi juga area perkantoran yang dekat dengan moda transportasi publik seperti MRT, LRT, dan angkutan hijau lainnya.

“Hunian penduduk, termasuk bukan hanya residence tapi juga perkantoran. Itu di lokasi-lokasi yang terdekat, sedekat mungkin dengan publik transportation. Jadi aksesnya langsung… Yang kita harapkan juga semakin ramah lingkungan. Ada Green Bus, ada Green Transportation termasuk juga MRT, LRT dan lain sebagainya,” ujarnya.

Untuk mewujudkan itu semua, AHY menekankan perlunya orkestrasi lintas kementerian. Kementerian ATR/BPN harus menentukan lokasi yang tepat, sementara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman memastikan kebutuhan hunian terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

“Masih cukup banyak kita kekurangan perumahan, rumah layak huni. Terutama untuk masyarakat saudara-saudara kita yang berpenghasilan rendah,” ucap AHY.

Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum harus menjamin ketersediaan infrastruktur dasar seperti jalan dan air bersih, dan Kementerian Perhubungan memastikan semua sistem transportasi saling terhubung.

“Jadi hub-hubnya itu benar-benar jelas. Ini adalah masa depan kita,” katanya.

AHY juga menyebutkan, banyak negara maju yang sudah lebih dulu menerapkan konsep TOD. Ia menilai Indonesia bisa belajar dari mereka sambil membuka peluang investasi.

“Saya rasa bagus, best practice bisa kita dengarkan. Sekaligus kita ingin menarik investasi yang dibutuhkan,” pungkasnya.