PHK diketahui sudah dilakukan pada awal Maret 2025 lalu. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat Teppy Wawan Dharmawan.
“Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh kuasa hukum dari perusahaan pada saat dilakukan fasilitasi tersebut menyatakan bahwa, PHK sudah dilakukan pada tanggal 10 Maret 2025 kepada seluruh pekerja sebanyak 1.126 orang,” ungkap Teppy kepada CNBC Indonesia dikutip Selasa (8/4/2025).
Teppy pun membeberkan alasan PHK terhadap 1.126 buruh tersebut. Hal ini disebabkan karena pemberi pekerjaan menarik dan menghentikan pesanan (order) akibat keterlambatan pengiriman. Ini akibat dari mogok kerja tidak sah yang dilakukan pekerja pada tanggal 30 Januari sampai dengan 1 Februari 2025 yang berdampak pada perusahaan diberikan peringatan lampu kuning oleh pemberi pekerjaan.
“Dan pada tanggal 1, 3 dan 4 Maret 2025 terjadi mogok kerja kembali yang mengakibatkan pemberi pekerjaan menarik dan menghentikan pesanan, bahkan terdapat beberapa mesin dan bahan baku yang sudah ditarik oleh pemberi pekerjaan,” sebutnya.
Kasus ini sebenarnya sudah difasilitasi pada Rabu, 12 Maret 2025 pada pukul 14.00 sampai 16.30 WIB yang bertempat di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Cirebon. Fasilitasi yang dimaksud adalah mengenai hubungan industrial yang terjadi di PT Yihong Novatex Indonesia.
Fasilitasi dilakukan atas inisiasi dari Bupati Cirebon. Pada kegiatan tersebut hadir dari seluruh jajaran FORKOPINDA Kabupaten Cirebon, FORKOPINCA Kecamatan Astanajapura, Disnaker Kabupaten Cirebon, UPTD Wanaker Wilayah III Cirebon, APINDO dan Aliansi Buruh Cirebon.
Bagi pekerja yang tidak mengajukan keberatan atas PHK tersebut, uang kompensasi pesangon, cuti, THR dan upah bulan Maret 2025 dibayarkan pada tanggal 17 Maret 2025. Bagi pekerja yang mengajukan keberatan atas PHK tersebut maka ditempuh mekanisme perselisihan hubungan industrial dan akan dibayarkan setelah mendapat putusan yang berkekuatan hukum tetap.
“Untuk pelaksanaan pembayaran hak-hak pekerja yang di PHK tersebut maka dilakukan monitoring oleh seluruh stakeholder,” sebutnya.
Setelah selesai kasus PHK ini, pemerintah Kabupaten Cirebon meminta kepada perusahaan untuk tetap berinvestasi dan beroperasi kembali, dengan memprioritaskan pekerja yang sebelumnya d-PHK. Pemerintah Kabupaten Cirebon juga akan mendorong kepada perusahaan yang memberikan order untuk memberikan kembali order yang ditarik.
“Berdasarkan pernyataan awal dari kuasa hukum Perusahaan bahwa setelah permasalahan PHK ini selesai diharapkan kepercayaan dari pemberi pekerjaan kembali diperoleh dan Perusahaan berkomitmen untuk merekrut kembali dengan memprioritaskan para pekerja yang telah di-PHK tersebut,” jelasnya.
Mayoritas bursa saham di seluruh dunia berakhir di zona merah. Bahkan, Wall Street mencatat dalam dua hari perdagangan setelah pengumuman tarif Trump, kapitalisasi pasarnya menguat lebih dari Rp80.000 triliun.
Nasdaq, indeks yang kebanyakan berisi saham-saham teknologi terbesar dunia dan indeks pasar saham Argentina terkoreksi sekitar 12% dalam seminggu memimpin kerugian terbesar dari rata-rata pasar saham secara internasional.
Untuk IHSG tercatat hijau karena itu posisi sebelum lebaran. Saat ini kita masih dalam periode libur dalam rangka hari raya Idul Fitri, tetapi ketika pasar buka pada Selasa esok hari (8/4/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak menutup kemungkinan bisa jeblok lagi, bahkan bisa saja kena trading halt lagi.
Sekitar 11 hari kita menikmati libur panjang lebaran, tetapi pada masa itu, ada beberapa sentimen negatif yang potensi berdampak ke IHSG, diantaranya sebagai berikut :
1. Tarif Resiprokal Trump Bikin Geger, Perang Dagang Dimulai
Era perdagangan bebas tampaknya sudah usai, setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menetapkan tarif resiprokal atau timbal balik ke 160 negara, termasuk Indonesia.
Seperti diketahui, AS akan memberlakukan tarif bea impor dengantarif dasar 10% pada semua impor ke AS dan bea masuk yang lebih tinggi pada puluhan negara lain.
Tarif impor ke China akan diberlakukan 34%, 20% untuk Uni Eropa, 25% untuk Korea Selatan, 24% untuk Jepang, dan 32% untuk Taiwan.
Selain itu, pemerintahan Trump juga memberlakukan tarif timbal balik khusus negara terhadap negara-negara yang dituduh melakukan praktik perdagangan tidak adil. Di antaranya termasuk India, Vietnam, dan Uni Eropa. Tarif ini disesuaikan sekitar setengah dari tarif yang negara-negara tersebut kenakan terhadap barang AS.
Karena itu, Kementerian Perdagangan China gerak cepat menyatakan pada Jumat (4/4/2025) bahwa mereka akan memberlakukan tarif sebesar 34% pada semua produk AS. Pernyataan ini mengecewakan para investor yang sebelumnya berharap kedua negara akan berunding terlebih dahulu sebelum mengambil langkah balasan.
Tarif timbal balik itu menandai bahwa saat ini dunia sudah berubah cenderung pada kebijakan proteksionisme. Hal ini menjadi tanda dimulai perang dagang yang bisa memicu pergolakan pada perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia.
2. VIX Index Terbang Nyaris ke Level Pandemi Covid-19
Ketidakpastian akibat tarif Trump memicu indeks ketakutan pasar atau yang biasa disebut VIX index terbang lebih dari 50% dalam sehari. Bahkan dalam seminggu terakhir atau pekan pertama April 2025, indeks ini sudah melejit sekitar 80% ke atas level 40.
Pergerakan VIX indeks yang naik terlalu cepat menjadi tanda bahwa pelaku pasar khawatir akan dampak yang lebih luas dari tarif itu ke ekonomi global, mengingat hal itu akan mengerek harga barang lebih mahal, sehingga inflasi diproyeksi mengetat lagi, bahkan potensi bisa terjadi resesi sampai krisis lagi.
Patut dipahami, gerak ViX index itu berlawanan arah dengan pergerakan pasar saham. Jadi, ketika indeks itu semakin naik, maka peluang pasar saham semakin terkoreksi sangat memungkinkan masih bisa berlanjut.
3. Peluang Resesi AS Terbuka Lebar
Ekonomi global juga berisiko jatuh ke dalam resesi akibat kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Peringatan ini disampaikan oleh JPMorgan dalam laporan teranyar mereka pada Kamis (3/4/2025).
Jika tarif Trump benar-benar resmi diterapkan, tarif dasar 10% pada 5 April dan yang lebih tinggi ke beberapa negara per 9 April, risiko resesi global akan naik, dari perkiraan awal 40% menjadi 60% sebelum akhir tahun ini.
Catatan tersebut menyoroti kekhawatiran bahwa dampak ekonomi dapat diperburuk oleh potensi pembalasan, gangguan rantai pasokan, dan pukulan terhadap kepercayaan bisnis. JPMorgan juga memperingatkan bahwa pembatasan perdagangan yang sedang berlangsung dan pengurangan imigrasi dapat menyebabkan masalah sisi pasokan jangka panjang yang melemahkan pertumbuhan AS.
“Sepanjang tahun ini, kebijakan Amerika Serikat yang bersifat disruptif telah diakui sebagai risiko terbesar bagi prospek ekonomi global,” tulis perusahaan tersebut dalam sebuah catatan pada hari Kamis, seraya menambahkan bahwa kebijakan perdagangan AS kini dianggap kurang ramah terhadap dunia usaha dibandingkan yang diperkirakan.
“Dampaknya kemungkinan akan diperbesar oleh tindakan balasan tarif, penurunan sentimen bisnis di AS, dan gangguan rantai pasokan.”
Sementara itu, S&P Global juga menaikkan kemungkinan “subjektif” resesi di AS menjadi antara 30% hingga 35%, dari 25% pada Maret lalu.
Selain itu, sebelum pengumuman tarif pada 2 April waktu AS, Goldman Sachs juga menaikkan kemungkinan terjadinya resesi di Amerika Serikat menjadi 35% dari sebelumnya 20%, dengan catatan bahwa fundamental ekonomi tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya.
HSBC pada hari Kamis menyatakan bahwa narasi resesi akan semakin menguat, meskipun sebagian dari risiko ini sudah “tercermin dalam harga pasar.” “Indikator probabilitas resesi berbasis pasar saham kami menunjukkan bahwa pasar ekuitas telah memperhitungkan sekitar 40% kemungkinan resesi terjadi pada akhir tahun,” tambah analis HSBC.
Beberapa lembaga riset lainnya termasuk Barclays, BofA Global Research, Deutsche Bank, RBC Capital Markets, dan UBS Global Wealth Management juga memperingatkan bahwa ekonomi AS menghadapi risiko resesi yang lebih tinggi tahun ini jika tarif baru yang diberlakukan oleh Trump tetap berlaku.
Barclays dan UBS memperingatkan bahwa ekonomi Amerika Serikat berisiko memasuki fase kontraksi, sementara analis lainnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara umum hanya akan berada di kisaran 0,1% hingga 1%.
Sejumlah perusahaan sekuritas seperti Barclays, Goldman Sachs, RBC, dan Capital Economics memangkas target akhir tahun mereka untuk saham-saham AS. UBS bahkan menurunkan rekomendasinya dari “menarik” menjadi “netral.”
4. Rupiah di Pasar Luar Negeri Tembus Level Terlemah Sepanjang Masa
Berikutnya, dari nilai tukar rupiah kita sepanjang libur lebaran ini mengalami pelemahan yang signifikan di pasar luar negeri.
Dilansir dari Refinitiv, pada Minggu (6/4/2025) pukul 08:10 WIB, nilai tukar mata uang Garuda telah mencapai Rp17.059/US$ atau merupakan posisi terendah sepanjang sejarah.
Nilai tukar rupiah di pasar NDF jauh lebih lemah dibandingkan pada penutupan perdagangan reguler terakhir sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025) rupiah berada pada posisi Rp16.555/US$ atau menguat 0,12%. Artinya rupiah tampak berpotensi melemah sangat signifikan ketika pasar spot dibuka pada pekan ini.
Untuk diketahui, NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.
Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasarspot.
Merujuk Refinitiv, pada perdagangan terakhir pekan ini Jumat (4/4/2025) harga patokan global minyak Brent ditutup di US$65,58 per barel atau jatuh 6,5%. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 20 Agustus 2021 atau tiga tahun lebih.
Harga minyak jenis WTI (West Texas Intermediate) jatuh 7,4% dan berakhir di US$61,99. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 26 April 2021 atau hampir empat tahun lalu saat dunia diguncang pandemi.
Tekanan hebat terjadi pada harga minyak dunia. Dalam dua hari, harga minyak Brent ambruk 12,5% dan WTI jatuh 13,6% atau hampir 14%.
Sepanjang pekan ini, Brent turun 10,9%, penurunan mingguan terbesar dalam satu setengah tahun terakhir. Minyak WTI mencatat penurunan terbesar dalam dua tahun sebesar 10,6%.
Harga minyak ambruk setelah China meningkatkan tarif terhadap barang-barang AS, memperburuk perang dagang yang menyebabkan investor memperkirakan peluang resesi global yang lebih tinggi.
China, importir minyak terbesar di dunia, mengumumkan akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 34% pada semua barang dari AS mulai 10 April.
Negara-negara di seluruh dunia pun bersiap untuk melakukan pembalasan setelah Presiden Donald Trump menaikkan tarif ke level tertinggi dalam lebih dari satu abad.
Harga minyak juga mendapat tekanan dari keputusan OPEC+ (Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya) yang memutuskan untuk menaikkan produksi lebih cepat dari rencana semula. Mereka kini berencana menambah 411.000 barel per hari (bph) ke pasar pada Mei, jauh lebih besar dari rencana awal yang hanya 135.000 bph.
Faktor lainnya adalah putusan pengadilan Rusia yang menyatakan fasilitas ekspor terminal Laut Hitam milik Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) tidak perlu ditangguhkan. Keputusan itu bisa mencegah penurunan produksi dan pasokan minyak Kazakhstan.
Minyak, gas, dan produk olahan tetap bebas dari tarif baru Trump, tetapi kebijakan ini tetap bisa memicu inflasi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan memperburuk sengketa dagang, yang semuanya bisa membebani harga minyak.
Goldman Sachs pun memangkas proyeksi harga minyak untuk Desember 2025, masing-masing sebesar US$5 menjadi US$66 untuk Brent dan US$62 untuk WTI.
“Risiko terhadap proyeksi harga minyak kami yang telah dikurangi masih mengarah ke bawah, terutama untuk tahun 2026, mengingat meningkatnya risiko resesi dan pasokan OPEC+ yang lebih tinggi,” kata Daan Struyven, Kepala Riset Minyak Goldman Sachs, dalam sebuah catatan kepada Reuters.
HSBC juga menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2025, dari 1 juta bph menjadi 0,9 juta bph, dengan alasan tarif dan keputusan OPEC+.
Sementara itu, para manajer investasi meningkatkan posisi beli bersih (net long) pada kontrak berjangka dan opsi minyak mentah AS dalam sepekan hingga 1 April, menurut data dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) pada Jumat.
Dengan berbagai guncangan itu sederet raksasa perusahaan minyak di dunia menghadapi tantangan dalam bisnis-nya. Harga jual yang makin turun akan membuat pendapatan juga ikut terkontraksi, apalagi dengan prospek perlambatan ekonomi global, demand juga belum bisa pulih dalam waktu singkat.
The Verge melaporkan angka tarif baru itu berasal dari perhitungan yang disederhanakan dari chatbot AI. Menurut laporan itu, tim Trump perlu menggunakannya karena formulasi harus dilakukan dalam waktu singkat.
Sementara itu. Surowiecki mengatakan seseorang bisa membuat angka yang sama seperti perhitungan Gedung Putih. Caranya dengan mengambil defisit perdagangan suatu negara dengan AS. Berikutnya hasil angka itu membaginya dengan total ekspor ke AS.
“Bagi dua angka tersebut, dan Anda akan mendapatkan tarif timbal balik diskon yang siap digunakan,” jelasnya.
Media AS, Politico juga mengindikasikan dugaan serupa. Sejumlah pengguna X mencoba melakukan hal serupa. Mereka melakukan percobaan dengan meminta pada sejumlah chatbot yakni ChatGPT, Gemini, Claude, dan Grok. Perhitungannya dengan memecahkan defisit perdagangan dan menempatkan AS pada level yang sama, dengan rumus yang dihasilkan chatbot sama, yakni defisit dibagi ekspor.
Namun Gedung Putih membantah klaim tersebut. Pihak pemerintah menyebutkan akan mempublikasikan rumus yang digunakan. Kebijakan impor yang dikeluarkan Trump membebankan pada sejumlah negara. Pemerintah AS menerapkan basis tarif impor 10% ke semua negara dan ada juga tarif resiprokal.
Tiap negara mendapatkan besaran yang berbeda, berdasarkan defisit perdagangan yang ditimbulkan. Misalnya Indonesia dikenakan tarif sebesar 32%.
Tinjauan dilakukan di Stasiun Pasar Senen, Kantor Pusat PT Pelni, Posko Angkutan Lebaran di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, serta Jasa Marga Toll Road Command Center (JMTC) Jatiasih, Bekasi.
“Kami terus berupaya memastikan arus balik mudik tahun ini berjalan aman, nyaman, dan lancar. Koordinasi antar instansi terus ditingkatkan agar pelayanan kepada masyarakat semakin optimal,” ujar Dudy, dalam keterangan, Kamis, (3/4/2025).
Di Stasiun Pasar Senen, Dudy memantau langsung operasional perjalanan kereta api jarak jauh yang menjadi salah satu moda transportasi favorit pemudik.
Pada Operation Room Kantor Pusat PT Pelni, Dudy meninjau pergerakan pemudik pengguna kapal laut. Pemantauan dilakukan secara real-time untuk memastikan seluruh kapal beroperasi sesuai dengan jadwal dan standar keselamatan yang ditetapkan.
Selanjutnya, dalam kunjungan ke Posko Angkutan Lebaran di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Dudy meninjau kesiapan maskapai, personel bandara, serta fasilitas pendukung lainnya guna memastikan arus balik berjalan lancar tanpa kendala.
Sedangkan di JMTC Jatiasih, Menhub melakukan pengecekan kesiapan arus balik jalur darat serta menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk menghadapi arus balik menuju Jakarta.
“Untuk kesiapan mudik jalur darat, kami akan terus berkoordinasi dengan Korlantas Polri dan Jasamarga untuk menetukan rekayasa lalu lintas yang akan ditetapkan,” kata Dudy.
Rekayasa akan dilakukan jika kendaraan yang memadati lalu lintas sudah mencapai parameter minimum dilaksanakannya contra flow ataupun one way. Berdasarkan proyeksi Jasa Marga, Puncak Arus Mudik akan terjadi pada Minggu, 6 April 2025.
Dudy juga mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan arus balik dengan baik, memanfaatkan layanan informasi yang tersedia, dan mematuhi aturan keselamatan berkendara demi kenyamanan bersama.
Kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump kembali menjadi sorotan. Pasalnya, kini Indonesia masuk dalam daftar negara yang terkena tarif resiprokal hingga 32% akibat defisit perdagangan AS terhadap Indonesia yang terus meningkat. Keputusan ini membuat kalangan pengusaha dalam negeri kebingungan dan berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Pahala Mansury menyebut Indonesia sebenarnya tidak memiliki neraca perdagangan yang begitu besar dibandingkan dengan negara lain.
“Indonesia sebenarnya adalah negara dengan neraca perdagangan positif nomor 15, jadi sebenarnya tidak begitu besar dibandingkan dengan negara-negara lainnya,” kata Pahala kepada CNBC Indonesia, Kamis (3/4/2025).
Sebagai informasi, data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan bahwa Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar US$ 14,34 miliar pada Januari-Desember 2024. Namun, menurut Badan Statistik AS, nilai surplus tersebut lebih tinggi, mencapai US$ 17,9 miliar. Selama lima tahun terakhir, defisit perdagangan AS dengan Indonesia telah melonjak sebesar 67%, dari US$ 8,58 miliar pada 2019 menjadi US$ 14,34 miliar pada 2024.
Pahala pun menekankan pentingnya negosiasi ulang agar Indonesia mendapatkan tarif perdagangan yang lebih adil.
“Kita berharap bahwa segera bisa dinegosiasikan kembali, berdasarkan review yang dilakukan oleh Dewan Ekonomi Nasional (DEN) sebenarnya tarif Indonesia sudah cukup rendah. Mungkin perlu dipahami lebih lanjut dasar perhitungan tarif 64% yang disampaikan oleh pemerintah AS itu dasarnya apa? Karena hitung-hitungan Kadin dan DEN jauh lebih rendah dari angka tersebut,” jelasnya.
Dia menuturkan, Kadin sebagai mitra pemerintah siap memberikan dukungan penuh untuk membawa permasalahan ini ke meja perundingan dengan AS.
“Kadin, sebagai mitra pemerintah mewakili pengusaha RI, akan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah RI untuk menyampaikan hal di atas kepada pemerintah AS, sambil juga melihat kemungkinan peningkatan neraca perdagangan dengan AS yang lebih baik ke depannya,” lanjut dia.
Adapun kenaikan tarif ini berdampak besar bagi eksportir Indonesia, terutama di sektor tekstil, rajutan, dan alas kaki yang selama ini mengandalkan pasar AS. Produk minyak sawit, udang, ikan, serta peralatan elektrik juga menjadi komoditas unggulan yang terdampak oleh kebijakan baru ini.
Pemerintahan AS di bawah Trump telah menerapkan kebijakan tarif tinggi terhadap berbagai negara yang dianggap merugikan perdagangan AS. Selain Indonesia, negara-negara lain seperti India, Vietnam, dan Uni Eropa juga menghadapi kebijakan serupa. AS menetapkan tarif dasar 10% untuk semua impor, dengan tarif tambahan untuk negara-negara tertentu yang dianggap melakukan praktik perdagangan tidak adil.
Para pengusaha berharap agar pemerintah RI segera mengambil langkah strategis guna meredam dampak kebijakan ini dan menjaga daya saing ekspor Indonesia di pasar global.
“Apalagi saat ini, Indonesia dianggap dengan kondisi neraca yang lebih baik terhadap AS dibanding negara-negara tetangga seperti Vietnam. Ini bisa jadi kesempatan bagi Indonesia untuk menjadi bagian supply chain/rantai pasok kebutuhan AS,” tekannya.
Namun, untuk memperolehnya seseorang harus merogoh kocek dalam. Terus meningkatnya harga emas berbanding terbalik dengan kondisi ratusan tahun lalu di masa Kerajaan Hindu Budha. Saking murahnya, warga Jawa sampai membeli emas dalam jumlah besar untuk keperluan perhiasan, kebutuhan sehari-hari hingga estetik.
Murahnya harga emas di Jawa masa Hindu Budha sejalan dengan melimpahnya emas di Nusantara. Kala itu, di Nusantara, tepatnya Pulau Sumatera, sudah dikenal sebagai surga emas. Bahkan, Sumatera juga disebut pulau emas karena punya kandungan emas sangat melimpah.
Masyarakat Jawa kuno biasa memperoleh emas dari pulau di Barat Nusantara itu. Dorongan memiliki emas juga sejalan dengan anggapan masyarakat Jawa Kuno terhadap logam mulia tersebut yang punya nilai religius dan aspek estetik yang berwujud menarik.
Memang tak diketahui berapa harga emas. Tapi, pemakaian emas oleh masyarakat dapat terlihat dari kebiasaan mereka menggunakan emas dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai catatan menunjukkan di era Majapahit (1293-1527 M), misalnya, para bangsawan kerap memiliki emas dalam jumlah besar. Berbagai benda dilapisi oleh emas, mulai dari kereta hingga kipas.
Selain itu, sebagaimana dipaparkan Stuart Robson dalam Desawarna by Mpu Prapanca (1995), kerajaan Daha yang sezaman dengan Majapahit juga punya kebiasaan serupa. Dia menyoroti kebiasaan putri dari Raja Daha yang kerap menggunakan kereta berlapis emas.
Lalu, arkeolog Slamet Mulyana dalam Menuju Puncak Kemegahan (2012), menceritakan bagaimana emas menjadi barang idaman di era Majapahit semua orang seperti yang ditulis oleh Empu Prapanca dalam Nagarakertagama.
“Ia ingin sama dengan empu Winada yang bercita-cita mengumpulkan banyak uang dan emas,” tulis Prapanca, ditulis ulang oleh Slamet Mulyana.
Kegemaran mengoleksi emas juga tak hanya buat estetika, tapi juga transaksi perdagangan. Erwin Kusuma dalam Uang Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya (2021) mencatat, masyarakat Jawa kuno lazim menggunakan emas dalam transaksi perdagangan di pasar. Hanya saja, transaksi melalui emas digunakan dalam skala besar, seperti jual-beli tanah, bukan transaksi di pasar.
Kepemilikan emas masyarakat juga disoroti para penjelajah asing. Penjelajah China, misalnya, disebut dalam Nusantara dalam Catatan Tionghoa (2009) melihat emas bertaburan di Pulau Jawa. Saat menyantap makanan tak sedikit penduduk menggunakan peralatan berbahan emas.
Masyarakat umum juga tak hanya tercatat sebagai penikmat emas, tapi juga pembuat emas. Dahulu banyak masyarakat berprofesi sebagai pembuat perhiasan atau pande emas. Dari tangan mereka, emas dibentuk sedemikian rupa hingga berwujud penggambaran manusia, hewan, atau ilustrasi lain.
Seiring waktu, kebiasaan menggunakan emas terus berlanjut. Namun, saat runtuhnya kerajaan kuno dan kemunculan kolonialisme, terjadi perubahan pola hidup. Di titik ini perhiasan emas banyak dilebur dan tak sedikit menjadi harta karun terpendam yang masih ditemukan sampai sekarang.
Mengutip Associated Press (AP), Juru Bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, Shi Yi, menyebutkan latihan ini melibatkan gabungan Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Pasukan Roket. Latihan tersebut ditujukan untuk memperingatkan Taipei agar tidak mencari kemerdekaan formal.
“Latihan ini dimaksudkan sebagai peringatan keras dan penahanan yang kuat terhadap kemerdekaan Taiwan,” kata Shi.
“Latihan militer ini ditujukan untuk menguji kemampuan pasukan dalam melaksanakan operasi terpadu, merebut kendali operasional, dan melakukan serangan presisi multiarah,” timpal Komando Timur.
Kantor Urusan Taiwan China mengatakan bahwa latihan tersebut ditujukan kepada Lai Ching Te, presiden Taiwan yang sangat pro-kemerdekaan. Mereka mengeklaim tidak akan menoleransi atau memaafkan ini dengan cara apa pun dan harus dengan tegas melawan dan menghukum keras tindakan ini.
“Lai Ching Te dengan keras kepala bersikeras pada sikap ‘kemerdekaan Taiwan’, dengan berani melabeli daratan sebagai ‘kekuatan asing yang bermusuhan,’ dan telah mengajukan apa yang disebut “strategi 17 poin yang mengobarkan sentimen anti-China,” kata Kantor Urusan Taiwan China dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan telah melacak 19 kapal angkatan laut China di perairan sekitar pulau tersebut dalam jangka waktu 24 jam dari pukul 6 pagi hari Senin hingga pukul 6 pagi hari Selasa.
Ditambahkan pula bahwa pihaknya telah melacak pergerakan kapal induk Shandong sejak Sabtu dan bahwa kelompok kapal induknya telah memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan, area yang ditetapkan sendiri yang dilacak oleh militer.
China mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai bagian dari wilayahnya dan telah mengancam akan menggunakan kekuatan untuk mengendalikan pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
China juga secara teratur mengerahkan jet tempur dan kapal perang di sekitar pulau itu dan telah mengadakan beberapa latihan militer besar sejak Lai Ching Te menjabat di Taipei tahun lalu. Lai diketahui merupakan salah satu pihak yang menolak klaim China atas Taiwan dengan keras.
Atas manuver latihan terbaru ini, Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo menyebutkan bahwa langkah ini memberikan sebuah bukti bahwa China memang tak peduli terhadap stabilitas regional.
“Saya ingin mengatakan tindakan ini mencerminkan dengan jelas penghancuran (China) terhadap perdamaian dan stabilitas regional,” kata Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo.
Padahal, dengan jumlah itu, ia bisa membeli 1-2 liter bensin atau 1-2 kg beras. Sesuatu yang lebih menguntungkan secara langsung. Apalagi, dia mahasiswa rantau dari Jakarta. Namun, karena impian besarnya untuk menjadi kaya raya, Carles memilih bertaruh pada kupon tersebut. Sekalipun peluang ruginya jauh lebih besar dibanding untung.
Ia berharap nomor kupon yang dibelinya cocok dengan hasil undian pemerintah. Setiap periode, pemerintah memang mengocok undian dan memberikan hadiah jutaan rupiah kepada pemenang. Dengan peluang yang begitu kecil, siapa pun yang menang bisa dianggap sebagai sosok yang luar biasa beruntung.
Tak disangka, Carles-lah sosok beruntung itu. Pada Kamis, 5 Desember 1985, seperti yang diberitakan oleh Berita Yudha (11 Desember 1985), pemerintah mengumumkan hasil undian melalui siaran radio.
Nomor kupon yang terpilih adalah 2758846. Tepat dengan yang dimiliki Carles. Dengan kemenangan itu, ia berhak menerima hadiah uang jutaan rupiah, jumlah yang cukup untuk membeli beras, bensin, emas, atau bahkan membayar biaya kuliah hingga lulus.
Seketika, Carles menjelma menjadi orang kaya baru dengan uang melimpah. Namanya pun langsung viral dan menjadi sorotan media.
Saat Judi Dilegalkan Pemerintah
Kisah Carles tidak bisa dipandang dari kacamata hari ini saat judi dianggap illegal. Apa yang dialami oleh Carles menjadi kelaziman di era Presiden Soeharto yang secara terbuka melakukan legalisasi judi lewat beragam nama kebijakan berbeda.
Sepanjang dekade 1980-an, pemerintah membuat banyak kebijakan undian sumbangan masyarakat. Sebut saja seperti Lotere Dana Harapan (1978), Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah (1979), Kupon Berhadiah Porkas Sepakbola (1985), Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah (1987), dan terakhir Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (1989).
Seluruh kebijakan tersebut punya mekanisme sama. Pemerintah melalui Kementerian Sosial mencetak kupon undian untuk dibeli masyarakat di rentang harga berbeda. Lalu uang dari masyarakat dipakai modal pembangunan.
Sebagai timbal balik, masyarakat akan mendapat uang jutaan hingga miliaran rupiah dari tebakan kupon undian. Tentu saja uang diperoleh dengan peluang sangat kecil.
Jika kupon yang dibeli sesuai dengan pengumuman, maka si pembeli mendapat uang hadiah. Dari jutaan peserta, hanya 1-2 orang saja yang berhasil menang. Jadi, seseorang yang memenangkan undian ini membuat jatah hoki seumur hidupnya terpakai.
TSSB, yang dimenangkan Carles, memiliki dasar hukum UU No.2 Tahun 1954 tentang Undian. Tempo (20 November 1993) mencatat, pemerintah sudah mencetak 4 juta lembar selama 9 tahun periode TSSB yang diundi setiap dua minggu sekali. Semuanya diserahkan kepada Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial (YDBKS) yang kemudian dipakai untuk bantuan sosial.
Selama proses TSSB pemerintah mendapat dana segar Rp1 triliun. Nominal uang sebesar itu balik ke masyarakat hanya ratusan juta lewat mekanisme kupon undian. Sekalipun prosesnya tak berbeda dengan perjudian, pemerintah menolak telah melakukan kegiatan haram itu.
Klorokuin sendiri sudah tak bisa lagi digunakan imbas dinyatakan resisten terhadap parasit Plasmodium yang ditularkan Anopheles, sehingga tak terhitung berapa banyak orang meninggal dunia akibat malaria.
Namun kekhawatiran ini untungnya bisa diatasi oleh ahli jamu yang menemukan petunjuk “harta karun” dari resep kuno usai membaca kitab China berusia ribuan tahun.
Berawal Baca Kitab China Kuno
Ahli jamu itu bernama Tu Youyou. Sejak muda, perempuan yang saat itu berusia 39 tahun memiliki hobi menekuni berbagai macam pengobatan tradisional atau jamu di tanah China. Apapun nama penyakit, dia akan menggali resep kuno dan mempraktikkannya kepada pasien.
Kepiawaian ini lantas membuatnya dilirik oleh Presiden China Mao Zedong. Tahun 1950-an, Mao sedang pusing gara-gara negaranya dilanda wabah malaria. Obat-obatan tak bisa menyembuhkan. Alhasil, dia membuat proyek rahasia bernama Proyek 523 yang didalamnya terdapat ahli jamu bernama Tu Youyou.
Selama proses penugasan, dia ditugaskan untuk mencari resep obat berdasarkan setumpuk kitab China kuno. Sebagai wawasan, China merupakan salah satu peradaban paling tua dan termaju di dunia. Berbagai aktivitas tercatat rapih dalam kitab-kitab. Jadi, bisa dibayangkan, betapa banyak kitab-kitab kuno yang dibuka lembar per lembar oleh Tu Youyou.
Forbes menceritakan dia berhasil mengumpulkan 2.000 kitab obat berbahan dasar tumbuhan dan hewan. Dari 2.000 kitab itu dia membuka satu per satu halaman yang ringkih dan membacanya secara detail untuk menemukan petunjuk ‘harta karun’ guna mengatasi malaria.
Setelah hari demi hari, akhirnya dia menyisihkan menjadi tinggal 640 kitab kuno. Dari ratusan kitab, ada satu yang menjadi kunci penelitian. Kitab itu ditulis di atas selembar kain sutra yang berasal dari tahun 168 Sebelum Masehi. Di sana tertera penyakit yang mirip malaria di era modern dan berhasil diatasi lewat obat bernama qinghao.
Setelah menemukan satu petunjuk penting tersebut, Tu bergegas mengujinya di laboratorium. Lagi-lagi, dia menguji coba berdasarkan cara yang diperoleh dari kitab China. Kali ini, dia mengacu pada cara dari seorang Tabib bernama Ge Hong yang hidup di abad ke-4 SM.
Sebelumnya, mengutip riset “From Branch to Bedside: Youyou Tu is Awarded the 2011 Lasker” (2011), Tu selalu gagal mengambil zat anti-malaria karena mengalami kesalahan dalam menguji. Namun, setelah mengikuti cara dari tabib Ge Hong, zat tersebut bisa diperoleh.
Dari sini, zat anti-malaria qinghao diujicoba ke tikus dan monyet dan menunjukkan keberhasilan. Setelah berhasil, qinghao diujicoba ke manusia dan juga berhasil. Seluruh uji coba menunjukkan bahwa zat yang digali dari kitab China kuno ribuan tahun lalu tersebut terbukti efektif melawan malaria.
Pada 4 Oktober 1971, Tu mengumumkan temuan ini kepada publik dan industri farmasi bergegas memproduksi besar-besaran obat malaria dari kitab China. Sejak saat itu, “kiamat” dunia, khususnya bagi warga di negara tropis, tak lagi terjadi.
Tingkat keberhasilan pengobatan malaria sangat tinggi. Usai menemukan “Harta Karun” dari kitab China kuno, Tu banyak diundang berbagai lembaga mempresentasikan temuannya tersebut. Selain itu, dia juga diberi banyak penghargaan.
Puncaknya terjadi pada 2015 kala dia menerima Nobel Kedokteran dan mendapat uang tunai Rp15 miliar. Ini membuatnya menjadi ahli jamu dan orang China pertama yang diganjar hadiah tertinggi di dunia kedokteran.